Jokowi Temui Biden Agar Ekspor Nikel Cs dari RI Tak 'Dikucilkan'

CNN Indonesia
Senin, 13 Nov 2023 13:58 WIB
(Jokowi) bertemu dengan Presiden Amerika Serikat Joe Biden, di Gedung Putih, Senin (13/11) ini.
(Jokowi) bertemu dengan Presiden Amerika Serikat Joe Biden, di Gedung Putih, Senin (13/11) ini. ( AP/Dita Alangkara)
Jakarta, CNN Indonesia --

Presiden Joko Widodo (Jokowi) bertemu dengan Presiden Amerika Serikat Joe Biden, di Gedung Putih, Senin (13/11) ini.

Salah satu agendanya, membahas impor produk turunan nikel dan mineral penting lainnya yang digunakan untuk kendaraan listrik dari Indonesia tak dikucilkan AS.

Kepada Reuters, seorang sumber yang mengetahui pertemuan tersebut mengatakan AS masih mengkhawatirkan standar lingkungan, sosial, dan tata kelola di Indonesia.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Biden juga tengah mengkaji bagaimana kesepakatan tersebut bisa berjalan. Ia berencana berkonsultasi lebih lanjut dengan anggota parlemen dan kelompok buruh AS dalam beberapa minggu mendatang.

"Ada banyak pekerjaan yang harus dilakukan sebelum kami dapat secara resmi mengumumkan perundingan mengenai kemitraan mineral penting," kata sumber itu, Senin (13/11).

Indonesia merupakan pemilik cadangan bijih nikel terbesar dunia. Jokowi ingin mengembangkan rantai pasokan kendaraan listrik untuk memanfaatkan cadangan nikel yang sangat besar tersebut.

September lalu, pemerintah Indonesia melobi AS untuk memulai diskusi mengenai kesepakatan perdagangan mineral penting, agar ekspor mineral dari Tanah Air tidak 'dikucilkan' AS melalui UU Inflation Reduction Act (IRA).

"Momentumnya secara keseluruhan cukup menjanjikan, namun (kami) tidak ingin meremehkan fakta bahwa masih banyak pekerjaan yang harus dilakukan di sini," katanya.

Berdasarkan UU IRA, Washington mewajibkan sejumlah mineral penting dalam baterai kendaraan listrik diproduksi atau dirakit di Amerika Utara atau mitra perdagangan bebas, agar kendaraan listrik yang dijual di Amerika Serikat memenuhi syarat untuk mendapatkan kredit pajak.

Nah, Indonesia tidak memiliki perjanjian perdagangan bebas dengan Amerika Serikat.

Sumber Reuters lain menyebut pemerintahan Biden juga sedang mendiskusikan cara untuk mendapatkan nikel Indonesia, tetapi diproses di Tiongkok untuk menerima kredit IRA.

Satu-satunya tambang nikel di AS akan ditutup dalam beberapa tahun ke depan. Artinya, negara tersebut tidak memiliki pabrik peleburan nikel sehingga menjadi ganjalan cita-cita Biden menjadikan AS sebagai pemimpin dalam manufaktur kendaraan listrik.

Pemerintah Bidan tahun lalu memberikan hampir US$115 juta kepada Talon Metals (TLO.TO), untuk mendanai sebagian pabrik pemrosesan nikel di North Dakota, yang akan memasok Tesla Inc (TSLA.O).

Talon sedang mencari izin untuk usulan tambang nikel di Minnesota, namun mendapat tentangan dari masyarakat adat.

[Gambas:Video CNN]



(pta)
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER