Di IPEF, Indonesia-Jepang Bahas Kerja Sama Percepatan Transisi Energi

Kemenko Perekonomian | CNN Indonesia
Rabu, 15 Nov 2023 19:16 WIB
Airlangga Hartarto melakukan pembahasan peluang kerja sama percepatan transisi energi dengan Menteri Ekonomi Perdagangan & Industri Jepang Nishimura Yasutoshi.
Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto dan Menteri Ekonomi Perdagangan dan Industri Jepang Nishimura Yasutoshi. (Foto: Arsip Kemenko Perekonomian)
Jakarta, CNN Indonesia --

Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto melakukan pembahasan peluang kerja sama di bidang ekonomi dan percepatan transisi energi dengan Menteri Ekonomi Perdagangan dan Industri Jepang Nishimura Yasutoshi.

Pembahasan ini dilakukan keduanya disela-sela Pertemuan Menteri Indo-Pacific Economic Framework for Prosperity (IPEF) di San Francisco, AS, Selasa (14/11).

Selain itu juga dibahas mengenai peluang kerja sama berbagai sektor. Seperti energi terbarukan, teknologi, infrastruktur, perikanan, dan progres perundingan dalam IPEF.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Mengawali pertemuan, Menteri Nishimura menyampaikan keinginan kuat untuk segera menyelesaikan seluruh pilar IPEF secara substansi. Harapannya, dapat memperkuat sektor industri, mempercepat proses transisi energi sesuai inisiatif AZEC.

Kemudian, Jepang juga ingin memperkuat kerja sama dengan seluruh negara ASEAN melalui IPEF. Adapun Jepang telah mendapatkan persetujuan kabinet untuk mengalokasikan sekitar US$ 1 miliar melalui proyek-proyek konkrit pada IPEF.

"Kami menantikan kerja sama dengan Jepang di Pilar 2, Pilar 3, dan Pilar 4 IPEF" tegas Menko Airlangga menanggapi Menteri Nishimura.

Airlangga menjelaskan, bahwa Pilar 1 IPEF belum sesuai target penyelesaian karena terdapat sejumlah isu di beberapa Chapter yang memerlukan pembahasan lebih lanjut. Salah satu fokus Pemerintah Indonesia saat ini adalah Critical Mineral.

"Presiden Joko Widodo telah menyuarakan pentingnya penguatan rantai pasok Critical Mineral, pada saat pertemuan bilateral dengan Presdien AS Joe Biden," ujar Airlangga.

Lebih lanjut Airlangga mengungkapkan pentingnya pengembangan kendaraan listrik (Electric Vehicles/ EV), mengingat 90 persen kendaraan Indonesia merupakan produk Jepang. Untuk itu diharapkan pelaku usaha Jepang dapat kerja sama mempercepat pengembangan EV di Indonesia.

Menko Airlangga juga mengajak Jepang untuk bekerja sama pada proyek energi bersih. Mengingat Indonesia memiliki potensi besar untuk Energi Baru Terbarukan.

"Termasuk solar panel energy, dan geothermal energy, kami mengajak Jepang berinvestasi pada sektor tersebut," ujarnya.

Dalam pertemuan ini juga dibahasa mengenai digitalisasi. Pada sektor ini, Jepang sangat membuka diri untuk berdiskusi mendalam terkait isu-isu digital yang menjadi fokus utama Indonesia dan berharap digitalisasi dapat membantu pengembangan industri UMKM di Indonesia.

Di sisi lain, Menko Airlangga juga menyampaikan besarnya potensi semi-konduktor di Indonesia sebagai penghasil Silica yang menjadi bahan baku semi-konduktor yang dibutuhkan dunia.

"Indonesia ingin menjadi penyedia kebutuhan semi-konduktor dunia sebagai alternatif pasar selain China," katanya.

Menutup pertemuan bilateral, Menteri Nishimura berharap kedua negara dapat mengatasi hambatan perdagangan termasuk produk agro dan perikanan.
Sementara Menko Airlangga menyampaikan harapannya agar terdapat keseimbangan akses pasar produk perikanan Indonesia di Jepang, dan produk perikanan berkualitas Jepang di Indonesia.

(inh)
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER