Presiden Joko Widodo (Jokowi) meresmikan kilang gas Tangguh Train 3 senilai Rp72,45 triliun di Teluk Bintuni, Papua Barat, hari ini (24/11).
Tangguh Train 3 ini kilang gas alam cair Liquified Natural Gas (LNG), yang masuk dalam daftar Proyek Strategis Nasional (PSN).
"Alhamdullilah, hari ini kita akan meresmikan proyek Tangguh Train 3, penghasil gas bumi terbesar di Indonesia dan juga kita juga akan groundbreaking proyek (pengembangan lapangan) Ubadari, carbon capture, utilization, and storage (CCUS), dan proyek hilirisasi blue ammonia, dan proyek lapangan migas asap kido merah," kata Jokowi saat meresmikan.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Ia mengatakan Tangguh Train 3 dibangun dengan investasi US$4,83 miliar atau Rp72,45 triliun.
"Proyek ini akan meningkatkan kapasitas produksi tahunan Tangguh LNG menjadi 11,4 juta ton per tahunnya dan berkontribusi signifikan untuk mendukung target produksi gas 12 standar kaki kubik per hari pada 2030," imbuh Jokowi.
Ia merasa senang proyek ini menyerap banyak tenaga kerja, terutama masyarakat lokal Papua. Ia menyebut 70 persen tenaga operasional kilang LNG Tangguh adalah pekerja dari Provinsi Papua Barat dan Papua.
"Dan saya mendengar ada target baru di 2029 mencapai 85 persen (tenaga kerja Indonesia), ini sangat bagus dan 105 teknisi operasi dan pemeliharaan kilang LNG adalah putra-putri Papua Barat dan Indonesia yang telah direkrut sejak SMA yang menjalani program pendidikan dari BP Berau Ltd," ujarnya.
(dhf/pta)