Harga Minyak Jatuh 1 Persen Jelang Libur Thanksgiving di AS
Harga minyak merosot 1 persen pada perdagangan Jumat (24/11) setelah negara-negara eksportir minyak dan sekutu (OPEC+) batal bertemu pada 26 November besok.
Pasar berekspektasi bahwa OPEC+ mungkin tidak akan memperdalam pengurangan produksi pada tahun depan, setelah kelompok produsen tersebut menunda pertemuan akhir pekan ini.
Aktivitas perdagangan pun diproyeksi sepi karena hari libur Thanksgiving di Amerika Serikat (AS).
Mengutip Reuters, minyak mentah berjangka Brent susut 0,8 persen menjadi U$81,28 per barel. Lalu, minyak mentah West Texas Intermediate (WTI) AS turun 1 persen ke harga US$76,35 per barel.
Rabu kemarin, OPEC+ tiba-tiba mengumumkan pertemuan pada 26 November ini batal dan diagendakan lagi ke jadwal baru, 30 November.
Para pertemuan ini, para eksportir minyak diperkirakan membahas rencana pemangkasan produksi. Penundaan disinyalir karena negara-negara itu belum menyepakati tingkat produksi.
Ketidaksepakatan tersebut terutama muncul dari negara-negara Afrika. Sumber Reuters menyebut Angola dan Nigeria menargetkan produksi minyak yang lebih tinggi. Negosiasi dengan Angola dinilai lebih alot ketimbang dengan Nigeria.
"Kami pikir Nigeria dapat diredakan karena pemimpinnya menghargai keanggotaan lamanya di OPEC dan meningkatkan hubungan dengan Arab Saudi," kata analis RBC Capital Markets Helima Croft.
Analis memproyeksi harga minyak kemungkinan bakal merambat naik lagi pekan depan, usai libur Thanksgiving.
Dari sisi permintaan pun sinyalnya tak menggembirakan. Data menunjukkan ekonomi Zona Eropa bakal kembali berkontraksi pada kuartal ini karena konsumen terus membatasi pengeluaran.
(pta/pta)