Forbes baru saja merilis daftar 50 orang terkaya di Indonesia pada 2023 ini. Tercatat, hanya tiga wanita yang berhasil masuk dalam jajaran tersebut.
Ketiga wanita terkaya yang ada dalam daftar tersebut adalah Dewi Kam, Arini Subianto & family, dan Marina Budiman.
Berikut profil ketiga wanita berharta terbanyak se-Tanah Air, beserta pundi-pundi kekayaannya:
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Dewi Kam adalah orang terkaya nomor 10 di Indonesia dengan total kekayaan US$4,45 miliar atau Rp68 triliun (asumsi kurs Rp15.500 per dolar AS). Ia menjadi satu-satunya wanita yang masuk dalam daftar 10 besar crazy rich di tanah Air.
Pundi-pundi dikumpulkan Dewi utamanya dari kepemilikan saham di perusahaan tambang batu bara PT Bayan Resources Tbk. Dewi juga eksis berbisnis di sektor pembangunan dan pengoperasian pembangkit listrik.
Ia merupakan pemilik PT Sumbergas Sakti Prima (SSP) yang bermitra dengan PT Bosowa Energi dalam proyek Pembangkit Listrik Tenaga Uap (PLTU) Jeneponto. Selain itu, Dewi juga terdaftar sebagai pemegang saham Birken Universal Corporation Virgin Islands Inggris.
Arini Subianto dan keluarganya menjadi orang terkaya nomor 36 di Indonesia dengan total kekayaan US$1,34 miliar, setara Rp20 triliun. Ia adalah anak taipan Tanah Air, Benny Subianto yang meninggal pada Januari 2017 lalu.
Arini merupakan Presiden Direktur perusahaan induk keluarganya, Persada Capital Investama yang berinvestasi di berbagai bidang mulai dari produk pengolahan kayu dan kelapa sawit hingga pengolahan karet dan batu bara.
Persada Capital Investama mencakup saham minoritas di raksasa batubara Adaro Energy.
Marina Budiman menjadi wanita ketiga yang masuk dalam daftar 50 orang terkaya di Indonesia. Ia berada di posisi ke-47 dengan total kekayaan US$1,01 miliar atau Rp15 triliun.
Wanita berusia 62 tahun ini adalah salah satu pendiri dan Presiden Komisaris perusahaan pusat data DCI Indonesia.
Marina mendirikan DCI pada 2011 bersama Otto Toto Sugiri. Ia bekerja dengan Otto Toto Sugiri di Bank Bali pada 1985 dan bergabung dengan Sigma Cipta Caraka pada 1989.
Ia ikut mendirikan Indonet, penyedia layanan internet pertama di Indonesia pada 1994 silam.
(ldy/pta)