Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) diproyeksi melemah pada perdagangan Selasa (11/12) ini.
CEO Yugen Bertumbuh Sekuritas William Surya Wijaya memperkirakan IHSG tertekan lantaran fluktuasi harga komoditas dan pergerakan nilai tukar rupiah.
"Selain itu masih tercatatnya capital outflow secara ytd yang cukup signifikan hingga saat ini turut memberikan sentimen negatif bagi pergerakan IHSG hari ini yang berpeluang tertekan," jelasnya.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Ia memprediksi pasar saham bergerak dalam rentang support 6.954 dan resistance 7.174 hari ini. William pun merekomendasikan sejumlah saham, yakni TLKM, BBNI, INDF, BMRI, AKRA, BSDE, dan TBIG.
Analis Binaartha Sekuritas Ivan Rosanova mengatakan IHSG masih mencoba peluang untuk bangkit. Namun, hal tersebut masih cukup berat mengingat tidak ada sentimen signifikan yang mempengaruhi.
Karenanya, di tengah peluang kebangkitan ini, masih dibayangi oleh pelemahan menuju 6.965 bahkan 6.893 ketikan penutupan harian di bawah garis SMA-20.
"Berdasarkan indikator MACD dalam kondisi netral," ujar Ivan dalam riset hariannya.
Ivan memproyeksi hari ini IHSG berpeluang berada di level support 7.041, 7.000, 6.965 dan 6.893. Sedangkan level resistennya di 7.174, 7.225 dan 7.356.
Sementara itu, IHSG ditutup melemah 70,81 poin atau minus 0,99 persen di level 7.088 pada Senin (11/12).
Investor melakukan transaksi sebesar Rp14,41 triliun dengan jumlah saham yang diperdagangkan sebanyak 52,11 miliar saham.