Kementerian Investasi/Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) bekerja sama dengan Dewan Kerajinan Nasional (Dekranas) kembali menggelar Forum Peningkatan Kapasitas Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) dalam Bermitra dengan Usaha Besar. Acara ini yang digelar di Karawang, Jawa Barat, Selasa (12/12) lalu ini dihadiri oleh lebih dari 300 pelaku UMKM dari Karawang dan sekitarnya.
Dalam sambutannya, Ketua Bidang Manajemen Usaha Dekranas Sri Suparni Bahlil menyampaikan bahwa UMKM memiliki peran penting dalam perekonomian Indonesia. UMKM tidak hanya menjadi sumber pertumbuhan ekonomi tetapi juga menjadi pilar kestabilan ketika situasi sulit.
"UMKM memiliki fleksibilitas, kreativitas, dan ketahanan dalam menghadapi tantangan yang tak terduga sekalipun. Para pelaku UMKM ini adalah pendorong utama dalam penciptaan lapangan kerja, memberikan kontribusi pada pendapatan masyarakat, dan merawat keberlanjutan ekonomi lokal," ujar Sri.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Sementara itu, Bupati Karawang Aep Saepulloh yang turut hadir menyampaikan, Kabupaten Karawang memiliki potensi yang luar biasa, khususnya dari UMKM. Menurutnya, sudah menjadi tanggung jawab Pemkab Karawang untuk menjawab kebutuhan masyarakat, terutama UMKM yang didorong untuk menjadi prioritas.
"Seiring dengan tingginya investasi di Kabupaten Karawang, saya tidak ingin orang hanya berpikir mau masuk perusahaan, tapi bagaimana menciptakan enterpreneur. Usaha juga harus bertahap dan untuk itu kami berkomitmen memberikan pendampingan dan bantuan," kata Aep.
Kementerian Investasi/BKPM melalui Deputi Pengembangan Iklim Pengembangan Modal (PIPM), Iwan Kurniawan mengatakan, bahwa program kemitraan memiliki semangat pemerataan ekonomi sesuai dengan arahan Presiden Joko Widodo.
"Sudah terjadi kesepakatan kemitraan antara Usaha Besar dengan UMKM sebanyak 969 kesepakatan dengan total nilai Rp6,3 triliun di seluruh wilayah Indonesia pada periode Januari-Awal Desember. Untuk jumlah kesepakatan yang berada di Provinsi Jawa Barat saja mencapai 215 kesepakatan dengan nilai Rp 687 miliar," tutur Iwan.
Sebelumnya, forum serupa telah dilaksanakan di beberapa tempat mulai dari Sumatera hingga ke Papua Barat Daya, dan Papua dengan tujuan menjadikan para pelaku UMKM menjadi pemain utama dalam sektor ekonomi di Indonesia.
Forum Peningkatan Kapasitas UMKM dalam Bermitra dengan Usaha Besar ini menghadirkan berbagai narasumber pada sesi panelnya.
Antara lain Direktur Pemberdayaan Usaha Kementerian Investasi/BKPM Anna Nurbani, Pendiri dan Pemilik Trusmi Group Sally Giovany, dan Analis Kebijakan Ahli Madya Badan Penyelenggara Jaminan Produk Halal (BPJPH) Subandriyah. Kemudian Pengawas Farmasi dan Makanan Ahli Muda Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) Dian Anggraeni, dan Analis Permohonan Kekayaan Intelektual Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia (HAM) Sarah Nainggolan.
Forum ini juga menyediakan meja layanan fasilitasi pengurusan Nomor Induk Berusaha (NIB) untuk pelaku UMKM yang ingin melakukan konsultasi terkait legalitas perizinan berusaha dan pembiayaan perbankan untuk UMKM.
(ory)