5 Raksasa Pelayaran Global Hindari Terusan Suez Imbas Serangan Houthi

CNN Indonesia
Selasa, 19 Des 2023 05:30 WIB
Perusahaan transportasi peti kemas raksasa dunia mempertimbangkan untuk menyetop sementara pelayaran di Laut Merah.
Perusahaan transportasi peti kemas raksasa dunia mempertimbangkan untuk menyetop sementara pelayaran di Laut Merah. Ilustrasi. (Foto: ANTARA FOTO/Didik Suhartono)
Jakarta, CNN Indonesia --

Perusahaan transportasi peti kemas raksasa dunia mempertimbangkan untuk menyetop sementara pelayaran di Laut Merah.

Hal ini menyusul serangan militan Houthi Yaman yang menarget kapal-kapal di rute perdagangan Timur-Barat yang melalui Terusan Suez, khususnya pengangkut minyak.

Tindakan Houthi ini sebagai bentuk dukungan terhadap Hamas di Palestina, yang tengah berperang melawan Israel.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Pelayaran via Terusan Suez menghemat waktu dan biaya dalam mengelilingi benua Afrika. Namun, serangan Houthi mendorong perusahaan pelayaran mengubah rute kapal untuk menghindari serangan.

Namun akibatnya, premi asuransi risiko perang meningkat.

Reuters melaporkan ada lima perusahaan transportasi peti kemas besar yang mempertimbangkan opsi menghindari Laut Merah. Berikut daftarnya:

1. CMA CGM
Perusahaan asal Perancis ini mengumumkan menghentikan semua pengiriman kontainer melalui Laut Merah pada 16 Desember lalu.

2. HAPAG-LLOYD
Perusahaan pelayaran kontainer Jerman Hapag Lloyd sedang mempertimbangkan apakah akan menghentikan pelayaran melalui Laut Merah pada 15 Desember kemarin, beberapa jam setelah melaporkan salah satu kapalnya diserang. Sebuah proyektil yang diyakini sebagai drone menghantam kapalnya, saat berlayar di dekat pantai Yaman. Tidak ada kru yang terluka.

3. 
Pada 15 Desember kemarin, A.P. Moller-Maersk dari Denmark menghentikan semua pengiriman kontainer melalui Laut Merah sampai pemberitahuan lebih lanjut. Sikap ini menyusul 'insiden nyaris celaka; yang melibatkan kapalnya Maersk Gibraltar sehari sebelumnya. Kapal itu menjadi sasaran rudal saat melakukan perjalanan dari Salalah, Oman, ke Jeddah, Arab Saudi.

4. MSC
Perusahaan Perkapalan Mediterania (MSC) mengatakan pada 16 Desember bahwa kapal-kapalnya tidak akan transit melalui Terusan Suez, dan beberapa di antaranya sudah dialihkan melalui Cape of Good Hope.

Ini dilakukan sehari setelah pasukan Houthi menembakkan dua rudal balistik ke kapal MSC Palatium III milik perusahaan yang berbasis di Swiss tersebut. Keputusan tersebut akan mengganggu jadwal pelayaran selama beberapa hari.

5. OOCL
Orient Overseas Container Line (OOCL) menghentikan penerimaan kargo ke dan dari Israel sejak 16 Desember hingga pemberitahuan lebih lanjut karena masalah operasional. Perusahaan pelayaran ini milik Oriental Overseas (International) Ltd, yang berbasis di Hong Kong.

Kelompok Houthi, yang menguasai sebagian besar wilayah Yaman, berjanji untuk melanjutkan serangan sampai Israel menghentikan agresinya ke Palestina. Pihak milisi ini mengatakan hanya menargetkan kapal-kapal yang menuju Israel.

[Gambas:Video CNN]

(pta/pta)
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER