Cara Prabowo Cari Duit Penuhi Janji Kampanye Bila Menang Pilpres

Kubu Prabowo-Gibran Rakabuming menjelaskan cara mereka mencari uang untuk membiayai program-program yang dijanjikan saat kampanye jika menang Pilpres 2024.

Anggota Dewan Dewan Pakar Tim Pemenangan Nasional (TPN) Prabowo-Gibran Drajad Wibowo mengatakan butuh dana yang sangat besar, hingga ribuan triliun untuk mengongkosi program ekonomi hijau hingga makan siang gratis.

"Bukan hanya Rp1.000 triliun lebih untuk ekonomi hijau, minimal Rp400 triliun untuk makan siang gratis, kita juga ada beberapa ratus triliun untuk target swasembada energi dan swasembada pangan. Jadi memang ada kebutuhan dana yang sangat besar," kata Drajad di Jakarta, Selasa (19/12).

Ia menjelaskan ada empat hal yang dilakukan untuk sumber penerimaan negara. Pertama, merevisi satu pasal di sebuah peraturan yang tak diungkap apa regulasi yang dimaksud.

"Ada satu peraturan yang tinggal satu pasal, kalau kita ubah pasal itu, Rp104 triliun bisa kita rilis dari situ. Belum bisa saya share karena siapa tahu itu nanti disampaikan Mas Gibran waktu debat," ujarnya.

Kedua, dana dari kasus yang sudah berkekuatan hukum tetap (inkracht). Potensi penerimaan negara sekitar Rp90 triliun lebih dari dana-dana yang belum masuk ini.

Ketiga, merombak aturan perpajakan. Salah satunya terkait pajak pertambahan nilai (PPN).

"Rinciannya belum saatnya saya sampaikan, tapi di rezim PPN, perlu beberapa hal perlu banyak kita rombak," ungkapnya.

Selanjutnya, digitalisasi di berbagai sektor ekstraktif. Hal ini, kata Drajad, menjadi prioritas Prabowo-Gibran.

"Masih ada beberapa lagi sumber sumber penerimaan. Target saya kita bisa minimal identifikasi jumlah yang cukup jika kemudian Prabowo-Gibran diberi mandat rakyat, diberi amanat nasional. Nnanti tahun 2025 kita sudah siap dengan budgeting-nya," pungkasnya.

[Gambas:Video CNN]