Bulog Buka Suara soal Viral Video Buruh 'Mandi' Beras di Gudang

CNN Indonesia
Selasa, 26 Des 2023 16:49 WIB
Bulog menyebut video viral yang menunjukkan pria tanpa baju mandi dan guling-guling di tumpukan beras terjadi di Gudang Bulog Banjar Kemantren, Surabaya. Ilustrasi beras Bulog. ( CNN Indonesia/Adhi Wicaksono).
Jakarta, CNN Indonesia --

Bulog buka suara usai viral video laki-laki tanpa baju mandi dan guling-guling di tumpukan beras yang tertuang di gudang mereka.

Dalam rekaman yang beredar di media sosial, pekerja itu tampak riang bermain-main dan diguyur beras. Sementara itu pekerja yang lain mengabadikan momen tersebut.

Manajer Humas dan Kelembagaan Perum Bulog, Tomi Wijaya mengatakan pihaknya telah menelusuri video itu.

"Kejadian dalam video tersebut terjadi di Gudang Bulog Banjar Kemantren 2 Surabaya Utara pada Selasa lalu tanggal 19 Desember 2024 saat proses pengarungan kembali beras sobek karena proses handling beras impor dari kapal sampai ke gudang," kata Tomi di unggahan Instagram, Selasa (26/12).

Tomi masih menjelaskan beras itu kemudian akan diolah kembali di mesin Rice to Rice (RtR) milik Bulog.

Bulog, kata dia, berkomitmen memberikan pelayanan dan kualitas produk terbaik untuk masyarakat.

"Sehingga jika ada upaya-upaya yang berlawanan dengan komitmen tersebut akan ditindak tegas," ujar Tomi.

Tomi tak menerangkan tindakan seperti apa yang dianggap berlawanan dengan komitmen Bulog termasuk yang akan diterima.

Video laki-laki 'mandi' beras itu menjadi perbincangan di media sosial.

Banyak warganet yang mengaitkan bau apek pada beras karena aksi 'mandi' beras semacam itu. Beberapa yang lain berkomentar dengan narasi negatif.

Pemerintah Indonesia akhir-akhir ini berusaha mengamankan cadangan beras untuk tahun depan dengan membeli dari beberapa negara.

Terbaru, Presiden Joko Widodo (Jokowi) mengatakan pemerintah melalui Perum Bulog menandatangani kontrak impor beras sebesar satu juta ton dari India.

Jokowi juga membeberkan Indonesia berhasil mengamankan impor beras dari Thailand sebanyak dua juta ton.

(nsa/agt)


KOMENTAR

ARTIKEL TERKAIT
TOPIK TERKAIT
TERPOPULER
LAINNYA DARI DETIKNETWORK