PT Kereta Commuter Indonesia (KCI) buka suara soal viral percikan api di kolong KRL yang terjadi di Stasiun Bojong Gede.
External Relations & Corporate Image Care KCI Leza Arlan mengatakan peristiwa terjadi pada Selasa (26/12) pukul 18.50 WIB. Ada percikan api pada bawah kereta dengan nomor rangkaian 1387 tersebut.
"Petugas terkait telah melakukan pemeriksaan awal atas kendala tersebut. Setelah dilakukan pemeriksaan awal, rangkaian yang terkendala tersebut kembali dijalankan untuk menuju Depo Depok untuk dilakukan pemeriksaan lebih lanjut," ucap Leza dalam keterangan resmi usai kejadian.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Pihak terkait saat ini masih melakukan pemeriksaan secara detail dan menyeluruh untuk mengetahui penyebab dari kendala tersebut," sambungnya.
Lihat Juga : |
Leza menyebut seluruh penumpang di KRL nomor 1387 pada akhirnya dialihkan ke commuter line nomor 1382 relasi Bogor-Jakarta Kota. Ia meminta maaf karena imbas kejadian ini menyebabkan keterlambatan 47 menit.
Selain mengevakuasi penumpang ke KRL lain, KCI melakukan rekayasa pola operasi commuter line nomor 1388. Seharusnya, perjalanan hingga Stasiun Bogor dijalankan hanya sampai Depok untuk kembali menuju Jakarta.
"KAI Commuter mengimbau pengguna commuter line untuk selalu mematuhi aturan dan arahan petugas di lapangan. Tidak memaksakan naik jika keadaan commuter line sudah padat," tandas Leza.
Sebelumnya, percikan api di KRL tersebut viral di berbagai platform media sosial, mulai dari Instagram hingga X.
Pada video yang ada di Instagram terlihat percikan api muncul di bawah rangkaian KRL tersebut. Narasi yang muncul adalah korsleting imbas hujan deras dan petir, meski belum dipastikan kebenarannya oleh KCI.
Para penumpang KRL tampak berdesakan meninggalkan rangkaian tersebut sembari menutup mulut dan hidung. Pasalnya, asap tampak membumbung di sekitar peron.
(skt/pta)