AS Angkat Kaki dari PSN Hilirisasi Batu Bara Jokowi

CNN Indonesia
Rabu, 27 Des 2023 12:01 WIB
Perusahaan AS Air Products and Chemicals Inc, mundur dari PSN gasifikasi batu bara di Tanjung Enim, Sumatera Selatan.
Perusahaan AS Air Products and Chemicals Inc, mundur dari PSN gasifikasi batu bara di Tanjung Enim, Sumatera Selatan. (Foto: ANTARA FOTO/NOVA WAHYUDI)
Jakarta, CNN Indonesia --

Perusahaan Amerika Serikat (AS), Air Products and Chemicals Inc, mundur dari Proyek Strategis Nasional (PSN) gasifikasi batu bara di Tanjung Enim, Sumatera Selatan.

Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Arifin Tasrif mengatakan salah satu alasan Air Products and Chemicals Inc hengkang dari proyek kerja sama hilirisasi batu bara itu karena pengembangan bisnis di AS lebih menarik daripada di Indonesia.

Selain itu, pemerintah AS juga menawarkan subsidi, khususnya bagi pengembangan proyek energi baru dan terbarukan (EBT).

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Tidak hanya keluar dari proyek yang digagas oleh PT Bukit Asam Tbk (PTBA) tersebut, Air Products and Chemicals juga angkat kaki dari proyek hilirisasi batu bara lainnya di Indonesia.

Sementara itu, PTBA tetap berkomitmen mendukung pemerintah dengan melaksanakan program hilirisasi di sektor batu bara meski kehilangan partner dalam pengembangan proyek tersebut.

Corporate Secretary PTBA Niko Chandra mengatakan untuk merealisasikan program hilirisasi berjalan optimal, perusahaan telah mengalokasikan cadangan batu bara yang dikhususkan untuk pengembangan Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) di Tanjung Enim, Sumatera Selatan (Sumsel) sebagai sentra industri berbasis hilirisasi dan energi.

"PTBA telah mengalokasikan cadangan batu bara khusus untuk proyek hilirisasi, sehingga kebutuhan batu bara untuk industri hilirisasi dapat terjamin," katanya.

Proyek gasifikasi batu bara yang digagas PTBA ditetapkan sebagai PSN melalui Peraturan Presiden (Perpres) Nomor 109 Tahun 2020, yang diteken Presiden Jokowi 17 November 2020 lalu.

Proyek gasifikasi batu bara merupakan pemrosesan batu bara menjadi dimethyl ether (DME) untuk digunakan sebagai alternatif pengganti LPG. Proyek ini awalnya dikembangkan dan dilaksanakan bersama antara PTBA PT Pertamina (Persero), dan Air Products and Chemicals Inc sebagai investor dengan nilai investasi berkisar US$2,1 miliar.

Namun, Air Products and Chemicals Inc kini memutuskan hengkang dari proyek itu.

Pabrik gasifikasi batu bara akan mengolah 6 juta ton batu bara per tahun untuk diproses menjadi 1,4 juta ton dimethyl eter (DME) yang mampu mengurangi impor LPG sebanyak lebih dari 1 juta ton per tahun.

[Gambas:Video CNN]

 

(fby/pta)
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER