Produsen mesin fotokopi global Xerox mengumumkan rencana pemutusan hubungan kerja (PHK) sekitar 3.000 karyawan atau 15 persen dari pegawainya di seluruh dunia pada Rabu (3/1) kemarin.
Menurut laporan tahunan terbarunya, Xerox saat ini memiliki sekitar 20.500 karyawan di seluruh dunia.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Dilansir dari CNN Business, pemangkasan tenaga kerja ini merupakan langkah efisiensi dalam upaya mengimplementasikan struktur organisasi dan model operasi baru.
Saham Xerox pun anjlok hampir 11 persen usai beredarnya berita pemangkasan kerja tersebut.
Lihat Juga : |
Pihak Xerox mengatakan rencana operasi baru ini mencakup peningkatan dan stabilisasi bisnis cetak inti, penyederhanaan layanan bisnis global dan fokus organisasi yang lebih besar pada unit layanan teknologi informasi (IT).
"Pergeseran ke model operasi unit bisnis adalah kelanjutan dari prioritas eksekusi yang berfokus pada klien dengan prioritas eksekusi yang seimbang dan dirancang untuk mempercepat efisiensi operasi produk dan layanan, masuk ke pasar, dan fungsi-fungsi korporat di seluruh wilayah yang kami layani," ujar CEO Xerox Steven Bandrowczak dalam pernyataannya.
Terkait pemutusan hubungan kerja, Xerox menyebut bahwa hal itu akan dilakukan pada kuartal tahun ini dan karyawan yang terkena dampak akan diberikan dukungan transisi.
(del/pta)