PT Pertamina (Persero) berkontribusi dalam Hari Gerakan Satu Juta Pohon Sedunia yang jatuh tiap 10 Januari antara lain melalui PT Pertamina Patra Niaga Regional Sulawesi, yakni Aviation Fuel Terminal Hasanuddin Group dengan kegiatan penanaman 1.000 bibit pohon di Kebun Raya Pucak, Kecamatan Tompobulu, Kabupaten Maros pada Rabu (10/1).
Area Manager Communication Relations & CSR PT Pertamina Patra Niaga Regional Sulawesi, Fahrougi Andriani Sumampouw mengatakan, kegiatan bertema 'Menanam Satu Pohon Hari Ini, Menuai Sejuta Manfaat di Masa Depan' itu merupakan langkah mitigasi atas perubahan iklim saat ini.
Fahrougi menjelaskan, pepohonan memiliki kemampuan mereduksi emisi karbon. Selain itu, penanaman pohon diyakini dapat memberi manfaat ekonomi.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Penanaman pohon menjadi salah satu opsi terbaik dalam menekan dampak krisis iklim dan menjadi solusi efektif karena menyerap emisi karbon dalam durasi relatif singkat, dan berdampak signifikan bagi lingkungan dan ekonomi masyarakat sekitar," katanya.
Pada kegiatan yang juga melibatkan pelajar dan mahasiswa ini, ditanamkan 12 jenis bibit yang merupakan koleksi Kebun Raya Pucak, seperti Lunasi sp, Canarium sp, Nauclea sp, Ixora sp, Ficus sp, Alstonia sp, Melicope sp, Artocarpus sp, Dysoxyllum sp, Syzygium sp, Calophylum inophyllum, Bauhinia sp, serta tanaman endemik lain dengan total 1.000 pohon.
![]() |
Kepala Dinas Lingkungan Hidup dan Kehutanan Sulawesi Selatan, Andi Hasbi mengatakan, kegiatan penanaman pohon di Kebun Raya Pucak akan semakin meningkatkan fungsi kebun raya sebagai tempat penelitian dan pembelajaran.
Nantinya, Kebun Raya Pucak juga dapat dikembangkan menjadi tempat eco eduwisata. Untuk itu, Andi Hasbi berharap kegiatan yang diinisiasi oleh Pertamina ini menjadi momen keterlibatan masyarakat untuk bersama menjaga keanekaragamanan hayati di Sulawesi Selatan yang memberi banyak benefit, seperti mengurangi dampak pemanasan global, menghasilkan oksigen, hingga mitigasi perubahan iklim.
"Hari Gerakan Satu Juta Pohon terus diperingati hingga saat ini, karena telah membawa banyak manfaat positif bagi kelestarian lingkungan dan kesadaran masyarakat akan pentingnya pelestarian alam," ujarnya Andi Hasbi.
Adapun penanaman 1.000 bibit pohon di Kebun Raya Pucak itu merupakan bagian dari program pelestarian lingkungan Pertamina bertajuk Hutan Pertamina yang mencakup luas mencapai 629 hektare penanaman mangrove dan pohon daratan.
Dari sisi ekonomi, secara keseluruhan Hutan Pertamina memberi manfaat terhadap 4.783 penerima manfaat dengan pendapatan sekitar Rp1,8 miliar per tahun untuk Pendapatan Kelompok.
Vice President Corporate Communication Pertamina Fadjar Djoko Santoso menyampaikan, secara nasional, Pertamina Group sudah menanam lebih dari 6 juta tumbuhan, termasuk mangrove dan pohon daratan lain, dengan kontribusi pada dekarbobisasi lebih dari 120 ribu ton CO2eq/tahun serapan emisi karbon.
Fadjar menegaskan, gerakan penanaman pohon merupakan bagian dari program Tanggung Jawab Sosial dan Lingkungan (TJSL), di mana Hutan Pertamina menjadi wujud penerapan aspek Environmental, Social, and Governance (ESG) di perusahaan, juga menjadi kontribusi terhadap Tujuan Pembangunan Berkelanjutan (SDG's).
"Pertamina sangat serius terhadap pelestarian lingkungan, salah satunya penanaman pohon yang memiliki peran besar sebagai penyerap dan penyimpan karbon," kata Fadjar.
(rea/rir)