Calon presiden (capres) nomor 03 Ganjar Pranowo mengaku telah memiliki data terkait pengusaha yang tak taat bayar pajak.
Hal tersebut ia sampaikan tatkala merespons pertanyaan dari Wakil Ketua Umum bidang Investasi Kadin Indonesia sekaligus Direktur Utama PT Freeport Indonesia, Tony Wenas.
Tony bertanya kepada Ganjar bagaimana strategi dirinya dalam menangani wajib pajak nakal jika terpilih sebagai presiden di Pilpres 2024.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Ganjar lantas mengaku sudah memiliki sistem yang mampu melacak masyarakat sudah membayar pajak dan memiliki NPWP. Ia bahkan telah mengantongi data-data pengusaha yang tak taat bayar pajak.
Meski demikian, Ganjar belum bisa membocorkan data-data itu ke publik.
"Saya berkomunikasi dengan konsultan pajak, kawan-kawan saya di Kementerian Keuangan, di Ditjen Pajak, dan pengusaha. Detailnya gak saya bacakan. Gak saya bawa, saya takut salah karena data," kata Ganjar dalam acara Dialog Capres Bersama Kadin di Jakarta, Kamis (11/1).
Dari data tersebut, Ganjar mengatakan bahwa riwayat bayar pajak Tony Wenas terbilang taat.
"Pak ini lah pembayar pajak kita, ini yang punya NPWP, ini yang sudah bayar, ini yang bayarnya penuh. Saya sudah punya (data) Pak Wenas. Bapak gak usah khawatir, nama bapak aman," tutur Ganjar.
Ganjar menambahkan bahwa penegakan hukum dan integritas petugas pajak. Ia lantas menyinggung kasus motor gede (moge) di pegawai pajak yang membuat masyarakat jadi tak percaya pada pemerintah.
Oleh karena itu, Ganjar menuturkan jika kelak terpilih sebagai presiden, dirinya akan memisahkan lembaga perpajakan.
"di pajak cerita moge cerita, seru cerita nggak enak, kan distrust masyarakat, ini mesti dibereskan, nanti sih kelembagaan kita diatur," kata Ganjar.