Calon presiden nomor urut 2 Prabowo Subianto optimistis program hilirisasi yang diusung Presiden Joko Widodo (Jokowi) berpotensi menghasilkan nilai tambah dan membuat ekonomi nasional tumbuh dua digit.
Sementara Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat pertumbuhan ekonomi Indonesia 4,94 persen secara tahunan (year on year/yoy) pada kuartal III 2023.
Angka tersebut turun dibandingkan periode yang sama tahun lalu, yakni sebesar 5,73 persen.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Dengan hilirisasi, saya kok optimis ya, pertumbuhan ekonomi kita, jangan-jangan nanti bisa dua angka, bisa dua digit," kata dia dalam acara Dialog Capres Bersama Kadin: Menuju Indonesia Emas 2045, di Jakarta, Jumat (12/1).
Lihat Juga : |
Prabowo menilai pertumbuhan ekonomi dapat digenjot dengan melakukan hilirisasi dari 21 komoditas. Mulai dari mineral, bahan-bahan tanaman, dan sumber daya alam lautan.
Dia mencontohkan hilirisasi bauksit untuk alumina dapat meningkatkan nilai tambah hingga sekian ratus persen.
Bahkan, jika alumina diolah menjadi aluminium, nilai tambahkan akan meningkat ratusan persen lebih tinggi.
Pasalnya, aluminium merupakan bahan baku untuk mobil, motor, TV, hingga pesawat terbang.
Sementara itu, selama ini Indonesia menjual bauksit mentah dengan harga murah.
"Kita jual gelondongan, kita impor mobil. Ini tidak bisa lagi. Jadi strateginya, ya saya jawab tadi, hilirisasi di 21 komoditas," ujar Prabowo.
Prabowo pun mencontohkan rumput laut berpotensi digunakan sebagai pupuk hingga pengganti bahan bakar minyak (BBM). Terlebih, industri tersebut tidak mahal untuk dikembangkan.
Maka itu, ia berjanji untuk melanjutkan program hilirisasi yang telah dikerjakan oleh Jokowi saat ini. Ia mengaku telah memiliki peta dan rencana pohon industri untuk 21 komoditas tersebut.