Nilai tukar rupiah ditutup di level Rp15.550 per dolar AS pada Jumat (12/1). Mata uang Garuda melemah 2 poin atau minus 0,01 persen dari penutupan perdagangan sebelumnya.
Sementara, kurs referensi Bank Indonesia (BI) Jakarta Interbank Spot Dollar Rate (Jisdor) menempatkan rupiah ke posisi Rp15.559 per dolar AS pada perdagangan sore ini.
Namun, mata uang di kawasan Asia mayoritas menguat. Dolar Singapura naik 0,04 persen, yuan China plus 0,05 persen, dan rupee India serta yen Jepang yang melesat 0,20 persen.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Pelemahan dirasakan ringgit Malaysia yang jatuh 0,04 persen dan won Korea Selatan turun 0,07 persen. Sedangkan dolar Hong Kong dan baht Thailand macet.
Mirip, mata uang negara maju dominan kokoh. Poundsterling Inggris tumbuh 0,06 persen, euro Eropa plus 0,02 persen, franc Swiss minus 0,02 persen, dolar Kanada melesat 0,25 persen, dan dolar Australia naik 0,30 persen.
Pengamat Komoditas dan Mata Uang Lukman Leong mengatakan rupiah ditutup melemah tipis terpengaruh data ekonomi China.
"Data ekonomi China yang walau sedikit lebih baik dari perkiraan, namun secara umum masih menunjukkan permintaan yang lemah," katanya kepada CNNIndonesia.com.