Neraca Dagang Desember 2023 Surplus US$3,31 M
Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat neraca perdagangan barang Indonesia kembali mencatat surplus sebesar US$3,31 miliar pada Desember 2023 ini. Hal ini dikarenakan ekspor lebih tinggi dibandingkan impor.
Deputi Bidang Statistik Distribusi dan Jasa BPS Pudji Ismartini mengatakan secara bulanan (mtm) surplus neraca dagang naik 0,90 persen. Sedangkan secara tahunan (yoy) turun 0,61 persen.
"Dengan demikian maka neraca perdagangan Indonesia telah mencatatkan surplus selama 44 bulan berturut-turut sejak Mei 2020," ujar Pudji dalam konferensi pers, Senin (15/1).
Menurutnya, surplus neraca dagang lebih ditopang oleh nonmigas sebesar US$5,20 miliar, di mana komoditas yang menyumbang utama adalah bahan bakar mineral, lemak dan minyak hewan/nabati, besi dan baja.
Berikut perkembangan ekspor dan impor Indonesia sepanjang Desember 2023:
Ekspor
Ekspor Indonesia sepanjang Desember 2023 tercatat US$22,41 miliar atau naik 1,89 persen dibandingkan November 2023 yang sebesar US$22 miliar. Sedangkan, dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya turun 5,76 persen yang sebesar US$23,78 miliar.
Ekspor miga tercatat senilai US$1,48 miliar pada bulan lalu atau naik 15,28 persen dari November 2023. Sedangkan ekspor nonmigas naik 1,06 persen dari US$20,72 miliar menjadi US$20,93 miliar.
Kenaikan ekspor Desember didorong oleh peningkatan ekspor nonmigas terutama golongan barang bahan bakar mineral yang naik 10,07 persen dan bijih logam yang naik 37,37 persen.
Menurut sektornya, ekspor industri pengolahan tercatat sebesar US$15,75 miliar, pertambangan dan lainnya US$4,83 miliar, serta pertanian, kehutanan dan perikanan sebesar US$350 juta.
Sementara, untuk komoditas unggulan Indonesia seperti batu bara, besi dan baja, nilai ekspornya meningkat pada Desember 2023. Batu bara naik 9,6 persen dari US$2,74 miliar menjadi US$3 miliar.
Lalu, ekspor besi dan baja naik 0,10 persen dari US$2,28 miliar menjadi US$2,28 miliar. Sedangkan, ekspor minyak kelapa sawit turun 28,73 persen dari US$2,04 miliar menjadi hanya US$1,45 miliar.
Secara kumulatif (Januari-Desember) total nilai ekspor tercatat sebesar US$258,82 miliar. Realisasi ini turun 11,33 persen dibandingkan periode yang sama 2022 sebesar US$291,90 miliar.
Impor
Nilai impor Indonesia pada Desember 2023 tercatat mengalami kontraksi sebesar 2,45 persen dari sebesar US$19,59 miliar pada November menjadi US$19,11 miliar. Penurunan kinerja impor ini terjadi pada kelompok migas dan nonmigas masing-masing 3,33 persen dan 2,26 persen.
Penurunan terjadi pada bahan baku penolong turun 0,97 persen (mtm) dan anjlok 4,43 persen (yoy). Sedangkan, impor barang konsumsi dan modal naik masing-masing 1,90 persen dan 10,51 persen.
Secara kumulatif (Januari-Desember), total nilai impor mencapai US$221,89 miliar. Realisasi ini turun 6,55 persen dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya yang berhasil mencapai US$237,45 miliar.
(ldy/pta)