Produksi Feronikel RI Cuma Tembus 535,2 Ribu Ton Sepanjang 2023

CNN Indonesia
Rabu, 17 Jan 2024 18:50 WIB
PLT Dirjen Minerba Kementerian ESDM Bambang Suswantono mencatat produksi feronikel RI mencapai 535,2 ribu ton sepanjang 2023.
PLT Dirjen Minerba Kementerian ESDM Bambang Suswantono mencatat produksi feronikel RI mencapai 535,2 ribu ton sepanjang 2023. ( ANTARA FOTO/JOJON).
Jakarta, CNN Indonesia --

PLT Dirjen Minerba Kementerian ESDM Bambang Suswantono mencatat produksi feronikel RI mencapai 535,2 ribu ton sepanjang 2023.

Angka ini pun belum mencapai target produksi pada tahun lalu.

"Dari komoditas feronikel 535,2 ribu ton, dari target 628,9 ribu ton," ucap Bambang dalam konferensi pers, Selasa (16/1).

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Berdasarkan data yang ia paparkan, produksi feronikel pada 2023 itu memang lebih tinggi dibanding tahun sebelumnya yang mencapai 516,7 ribu ton.

Namun, jika dibandingkan capaian pada 2019 hingga 2021 produksi feronikel bisa dibilang anjlok. Lihat saja, pada 2019 produksi mineral tersebut mencapai 1,15 juta ton.

Lalu pada 2020 meningkat menjadi 1,48 juta ton. Kemudian naik lagi menjadi 1,58 juta ton pada 2021.

Lebih lanjut, Bambang juga menuturkan produksi nikel matte mencapai 71,4 ribu ton pada 2023. Angka ini pun tak mencapai target tahun lalu yang sebesar 75 ribu ton.

Selanjutnya, produksi komoditas emas mencapai 83 ton sepanjang 2023. Capaian ini tak memenuhi target 2023 yang sebesar 106 ton.

Kemudian, produksi perak mencapai 348,6 ton pada 2023. Angka ini tak mencapai target sebesar 106 ton.

Lalu, produksi perak mencapai 348,6 ton sepanjang tahun lalu. Angka ini juga tak memenuhi target 2023 yang sebesar 489 ton.

"Komoditas timah terealisasi 67,6 ribu ton dari target 2023 70 ribu ton," imbuh Bambang.

Bambang juga memaparkan capaian pembangunan smelter terintegrasi penambangan pada 2023 baru mencapai 5 unit. Capaian itu tak memenuhi target yang mencapai 7 smelter.

Ia merinci 5 smelter yang rampung dibangun. Pertama, smelter PT Aneka Tambang di Pomalaa, Kolaka, Sulawesi Tenggara.

[Gambas:Video CNN]

Kedua, smelter PT Vale Indonesia di Sulawesi Selatan yang merupakan pemegang kontrak karya yang menghasilkan produk nikel matte. Ketiga, smelter PT Wanatiara Persada di Maluku Utara telah terbangun dan beroperasi menghasilkan feronikel.

Keempat, smelter PT Fajar Bhakti Lintas Nusantara merupakan smelter Nickel Pig Iron (NPI) di Maluku Utara. Kelima, smelter PT Weda Bay Nickel di Maluku Utara.

(mrh/agt)
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER