Daftar Pilihan Saham Cuan Pekan Ini

Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) melemah 25,56 poin atau 0,35 persen ke level 7.227 pada Jumat (19/1) silam.

Investor melakukan transaksi sebesar Rp9,55 triliun dengan jumlah saham yang diperdagangkan sebanyak 15,46 miliar saham.

Dalam sepekan terakhir, indeks saham menguat dua kali, sementara tiga hari sisanya melemah. Tak heran, performa indeks pun melemah 0,19 persen.

Kendati demikian, PJ Sekretaris Perusahaan Bursa Efek Indonesia (BEI) Kautsar Primadi Nurahmad mengatakan selama periode 15 sampai dengan 19 Januari 2024 kemarin, perdagangan saham ditutup positif.

Tercatat kapitalisasi pasar bursa meningkat 0,60 persen dari Rp11,42 triliun menjadi Rp11,35 triliun pada pekan lalu. Sementara, rata-rata volume transaksi harian meningkat 8,57 persen dari 16,81 miliar menjadi 18,25 miliar lembar saham.

Peningkatan juga terjadi pada rata-rata frekuensi transaksi harian, yang naik 1,68 persen dari 1.214.622 menjadi 1.235.025 kali transaksi. Adapun rata-rata nilai transaksi harian juga meningkat 9,22 persen dari Rp9,78 triliun menjadi Rp10,68 triliun.

"Investor asing pada hari ini mencatatkan nilai jual bersih sebesar Rp402,57 miliar dan sepanjang tahun 2024 investor asing telah mencatatkan nilai beli bersih sebesar Rp6,32 triliun," kata Kautsar seperti dikutip dari situs IDX, Jumat (19/1).

Lantas, seperti apa proyeksi pergerakan IHSG untuk sepekan ke depan?

Pengamat Pasar Modal Kiwoom Sekuritas Indonesia Oktavianus Audi memproyeksi indeks saham cenderung bergerak sideways dalam rentang level support 7.118 dan resistance 7.300, dengan indikator Moving Average Convergence Divergence (MACD) masih menunjukkan pelemahan tren dan indikator (Relative Strength Index) RSI cenderung bergerak terbatas.

"Kami melihat pada pekan lalu dengan terjadi foreign inflow di pasar reguler sebesar Rp537 miliar menunjukkan berlanjutnya akumulasi asing," kata dia kepada CNNIndonesia.com, Minggu (21/1).

Sementara untuk sentimen dari luar negeri, Oktavianus melihat paska rilis data klaim pengangguran di AS yang mengalami penurunan dan aktivitas ritel yang meningkat menunjukkan ketahanan dan masih menunjukkan penguatan terhadap suku bunga tinggi.

Sehingga, lanjutnya, pasar masih akan terombang-ambing dengan yield obligasi yang berpotensi naik karena sebelumnya anggota Federal Open Market Committee (FOMC) Christopher Waller juga menolak perlunya penurunan suku bunga lantaran dianggap aktivitas ekonomi AS masih kuat.

"Dampak terhadap IHSG akan negative dengan investor dapat terjadi outflow kembali," lanjutnya.

Berdasarkan analisis teknikal, Oktavianus pun merekomendasikan beberapa saham yang bisa dikoleksi.

Pertama, saham PT Blue Bird Tbk atau BIRD yang ditutup menguat 1,92 persen ke posisi 1.860 pekan lalu. Oktavianus memproyeksi BIRD dapat menyentuh level 1.980 pada pekan ini.

Kedua, saham PT Surya Esa Perkasa Tbk atau ESSA yang ditutup menguat 4,42 persen ke posisi 590 pekan lalu. Oktavianus memproyeksi ESSA dapat menyentuh level 665 pada pekan ini.

Ketiga, PT Surya Citra Media Tbk atau SCMA yang ditutup menguat 1,92 persen ke posisi 159 pekan lalu. Oktavianus memproyeksi SCMA dapat menyentuh level 176 pada pekan ini.

Keempat, PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk atau BBRI yang ditutup menguat 0,87 persen ke posisi 5.800 pekan lalu. Oktavianus memproyeksi BBRI dapat menyentuh level 6.100 pada pekan ini.

Senada, Analis Teknikal MNC Sekuritas Herditya Wicaksana juga memproyeksi IHSG bergerak sideways cenderung terkoreksi dalam sepekan ke depan. Ia memprediksi indeks saham bergerak di rentang support 7.152 dan resistance 7.278.

"Pergerakan IHSG masih akan dipengaruhi oleh pergerakan harga komoditas dan nilai tukar rupiah terhadap dolar AS," tuturnya kepada CNNIndonesia.com.

Ia pun menyarankan investor dapat mencermati beberapa saham dari emiten ia rekomendasikan, yakni PT Bumi Serpong Damai Tbk atau BSDE yang ditutup di posisi 1.045 pekan lalu. Ia memproyeksi BSDE dapat menyentuh level 1.100 pekan ini.

Selanjutnya, Herditya juga merekomendasikan saham PT Hartadinata Abadi Tbk atau HRTA yang menguat 5,71 persen ke posisi 370 pekan lalu. Ia memproyeksi HRTA dapat menyentuh level 402 pekan ini.

Terakhir, Herditya juga merekomendasikan saham PT Blue Bird Tbk atau BIRD. Ia memproyeksi BIRD dapat menyentuh level 2.000 pekan ini.