Peritel John Lewis Bakal PHK 11 Ribu Karyawan di Inggris

CNN Indonesia
Selasa, 30 Jan 2024 05:10 WIB
John Lewis Partnership, pemilik ritel John Lewis dan Waitrose, sedang mempertimbangkan untuk memangkas hingga 11 ribu pegawai dalam lima tahun ke depan.
John Lewis Partnership, pemilik ritel John Lewis dan Waitrose, sedang mempertimbangkan untuk memangkas hingga 11 ribu pegawai dalam lima tahun ke depan. Ilustrasi. (iStockphoto/ilbusca).
Jakarta, CNN Indonesia --

John Lewis Partnership, pemilik ritel John Lewis dan Waitrose, sedang mempertimbangkan untuk memangkas hingga 11 ribu pegawai di Inggris dalam lima tahun ke depan.

Berdasarkan laporan Guardian yang dilansir Reuters, Sabtu (27/1), seorang sumber mengungkapkan minimal 10 persen dari tenaga kerja dapat terkena dampak pemutusan hubungan kerja (PHK) di kantor pusat grup, supermarket, dan department store.

Jumlah karyawan diperkirakan akan berkurang secara bertahap selama bertahun-tahun tanpa adanya penggantian, tambah laporan itu.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"John Lewis Partnership memiliki rencana untuk kembali meraih keuntungan, yang melibatkan investasi besar-besaran untuk meningkatkan penawaran pelanggan, teknologi, toko, dan menjadi lebih efisien," kata perusahaan itu menanggapi permintaan komentar dari Reuters.

"Hal ini berhasil dan kinerjanya meningkat, namun seperti yang telah kami umumkan, hal ini berarti mengurangi jumlah mitra yang kami perlukan dalam bisnis kami," tambahnya.

Peritel asal Inggris ini memperingatkan pada Maret lalu bahwa mereka harus mengurangi jumlah staf dan menghapuskan bonus apa pun tahun lalu setelah pelanggannya mengurangi belanja, sehingga menyebabkan kerugian tahunan membengkak.

Grup berusia 159 tahun ini kesulitan dalam beberapa tahun terakhir di tengah persaingan yang ketat dan biaya pengembangan penawaran daringnya.

Ketua John Lewis Sharon White, yang akan mengundurkan diri pada 2025, juga mengatakan pada September tahun lalu bahwa penyelesaiannya akan memakan waktu dua tahun lebih lama dari yang direncanakan dan menghabiskan lebih banyak uang karena tekanan inflasi.

[Gambas:Video CNN]



(sfr/pta)
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER