Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat pertumbuhan ekonomi pada 2023 sebesar 5,05 persen. Meski tumbuh tinggi, namun di bawah realisasi 2022 yang sebesar 5,31 persen.
Plt Kepala BPS Amalia Widyasanti mengatakan secara spasial, struktur ekonomi Indonesia masih terkonsentrasi di Jawa dan Sumatera. Namun, jika dilihat dari 38 provinsi, ekonomi tertinggi tercatat di wilayah Maluku Utara, yakni sebesar 20,49 persen.
"Ini terutama didorong oleh pertumbuhan impresif dari lapangan usaha industri pengolahan, serta pertambangan dan penggalian," ujarnya dalam konferensi pers, Senin (5/2).
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Sedangkan, pertumbuhan ekonomi terendah ada di Provinsi Nusa Tenggara Barat (NTB) yang hanya 1,80 persen. Kemudian ada Papua Barat Daya sebesar 1,82 persen.
1. Maluku Utara 20,49 persen
2. Sulawesi Tengah 11,91 persen
3. Kalimantan Timur 6,22 persen
4. Papua Tengah 5,95 persen
5. Bali 5,71 persen
6. Sulawesi Utara 5,48 persen
7. Sulawesi Tenggara 5,35 persen
8. Sulawesi Barat 5,25 persen
9. Maluku 5,21 persen
10. Kepulauan Riau 5,20 persen
1. Nusa Tenggara Barat 1,80 persen
2. Papua Barat Daya 1,82 persen
3. Nusa Tenggara Timur 3,52 persen
4. Kalimantan Tengah 4,14 persen
5. Papua 4,20 persen
6. Riau 4,21 persen
7. Aceh 4,23 persen
8. Bengkulu 4,26 persen
9. Papua Selatan 4,27 persen
10. Kepulauan Bangka Belitung 4,38 persen.