Konsorsium Asia Link for Advanced Performance of High Speed Access (ALPHA) telah menandatangani sebuah kesepakatan untuk membangun sebuah sistem kabel laut internasional yang akan meningkatkan konektivitas digital di wilayah Asia Pasifik.
Kesepakatan tersebut tertuang dalam Memorandum of Understanding (MoU) yang ditandatangani oleh Chief Executive Officer (CEO) PT Telekomunikasi Indonesia International (Telin), Budi Satria Dharma Purba, dan Senior Vice President KT Corporation, Jehoon Myung. Kedua perusahaan tersebut merupakan anggota utama konsorsium ALPHA, bersama dengan pihak Jepang.
MoU ini menandai dimulainya perencanaan dan pengembangan Sistem Komunikasi Kabel Laut (SKKL) Internasional tercanggih yang menghubungkan Singapura, Jepang, Korea, Filipina, Vietnam, dan negara-negara lainnya.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Budi Satria mengatakan bahwa inisiatif kabel laut ini menunjukkan komitmen perusahaannya dalam memajukan konektivitas digital di Indonesia.
"Fokus kami adalah memberikan latensi ultra rendah, rute unik dan akses langsung dari data center ke data center, yang kami yakini sebagai langkah signifikan menuju masa depan konektivitas digital di wilayah ini," ujarnya dalam keterangan tertulis, Selasa (6/2).
Ia menambahkan, saat ini konsentrasi trafik terbesar telah berpindah dari Amerika Serikat dan Eropa ke wilayah Asia Pasifik. Hal ini dapat dilihat dari pertumbuhan Compound Annual Growth Rate (CAGR) yang diproyeksikan sebesar 10-25 persen dalam kapasitas data center di Malaysia, Indonesia, dan India untuk lima tahun mendatang.
Bahkan, sejauh ini terdapat 38 SKKL di Singapura, menjadikannya hub teramai di dunia dibandingkan dengan Mesir, Marseille, dan Tokyo.
Melalui kolaborasi ini, tujuh SKKL baru yang disebut Indonesia Cable Express (ICE) akan menjadikan perairan Indonesia sebagai hub. Partisipasi Telin dalam konsorsium ALPHA akan memberikan manfaat bagi pengembangan infrastruktur digital dan menghubungkan lebih banyak orang di seluruh dunia di masa depan.
Kabel ALPHA sendiri memiliki setidaknya delapan pasang serat dengan kecepatan 18 terabit per second (Tbps) per pasang serat yang memungkinkan transmisi data yang lancar dan berkapasitas tinggi di wilayah Asia Timur dan Asia Tenggara.
Di sisi lain, Jehoon Myung menyatakan bahwa konstruksi kabel ALPHA oleh KT berfungsi sebagai batu loncatan utama yang dengan cepat dapat mengatasi permintaan yang meningkat pesat untuk lalu lintas cloud, big data, dan AI di wilayah Asia yang tumbuh pesat untuk pelanggan enterprises.
"KT juga akan terus memperluas ekspansi dalam pasar SKKL Asia dengan memperkuat kemitraan dengan perusahaan-perusahaan global," tegas dia.
Sebagai informasi, Konsorsium ALPHA ditargetkan mulai berjalan pada kuartal ketiga, dengan kontrak pada 2024, serta akan melanjutkan prosedur untuk memilih turn-key supplier dan persiapan lainnya. Sistem kabel ALPHA diharapkan siap beroperasi pada kuartal pertama 2027.
(rir)