Kapitalisasi Pasar BBRI Pecahkan Rekor, Tembus Rp913 Triliun

BRI | CNN Indonesia
Senin, 12 Feb 2024 18:51 WIB
Saham BBRI tercatat meningkat 2,99 persen dengan kapitalisasi pasar menyentuh Rp913,14 triliun dan memecahkan rekor tertinggi sepanjang sejarah perdagangan BEI.
Saham BBRI tercatat meningkat 2,99 persen dengan kapitalisasi pasar menyentuh Rp913,14 triliun dan memecahkan rekor tertinggi sepanjang sejarah perdagangan BEI. (Foto: arsip BRI).
Jakarta, CNN Indonesia --

Saham PT. Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk atau emiten berkode BBRI kembali menyentuh level tertingginya, yakni Rp6.025 per lembar saham dengan kapitalisasi pasar mencapai Rp913,14 triliun.

Pada penutupan perdagangan, Senin (12/02), saham BBRI tercatat meningkat 2,99 persen. Torehan ini memecahkan rekor tertinggi sepanjang sejarah pada perdagangan Bursa Efek Indonesia.

Direktur Utama BRI Sunarso mengungkapkan menyambut baik capaian ini. Menurutnya, kinerja saham BBRI yang kembali memecahkan rekor tertinggi sepanjang sejarah merupakan cerminan dari kinerja keuangan yang impresif.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Ini merupakan apresiasi dari para pemegang saham atas kinerja positif berkelanjutan yang dicatatkan perseroan hingga akhir Desember 2023," kata Sunarso, dalam keterangan tertulisnya.

Sunarso mengatakan, secara konsolidasian aset perseroan tumbuh 5,3 persen year on year (yoy) menjadi sebesar Rp1.965,0 triliun. Perseroan juga membukukan laba sebesar Rp60,4 triliun atau tumbuh 17,5 persen yoy.

Dari sisi fungsi intermediasi hingga akhir Desember 2023, lanjut Sunarso, BRI berhasil mendorong pertumbuhan penyaluran kredit sebesar 11,2 persen yoy menjadi Rp1.266,4 triliun. Pencapaian ini tercatat lebih tinggi dibandingkan dengan penyaluran kredit industri perbankan nasional yang sebesar 10,4 persen yoy di sepanjang 2023.

Sunarso menjelaskan lebih lanjut, dari sisi Dana Pihak Ketiga (DPK), hingga akhir Desember 2023 BRI berhasil menghimpun DPK sebesar Rp1.358,3 triliun atau tumbuh 3,9 persen yoy. Pencapaian ini juga lebih baik dibandingkan dengan DPK industri perbankan nasional yang tumbuh 3,8 persen secara yoy pada akhir Desember 2023.

"Penghimpunan DPK BRI masih didominasi oleh dana murah (CASA) dengan presentase mencapai 64,4 persen atau setara dengan Rp874,1 triliun," tutur Sunarso.

Sementara itu, Sunarso mengungkapkan. mayoritas laba perusahaan nantinya akan dikembalikan kepada pemegang saham lewat pembagian dividen.

"Mayoritas laba BRI pada akhirnya kembali ke negara sebagai pemegang saham mayoritas untuk selanjutnya dipakai untuk kepentingan rakyat melalui berbagai program pemerintah," imbuh Sunarso.

Sebelumnya, dari laba tahun buku 2022, dividen BRI yang menjadi bagian negara dengan kepemilikan sekurang-kurangnya 53,19 persen saham atau senilai Rp23,23 triliun, telah disetorkan ke Rekening Kas Umum Negara (KUN) pada tahun lalu.

Kinerja saham BBRI yang positif ini diprediksi akan terus berlanjut. Mengutip riset analis Panin Sekuritas, Nico Laurens, performa positif secara tahunan didorong oleh pertumbuhan kredit yang berhasil ada di atas industri, NIM yang meningkat, serta membaiknya cost to income ratio.

Senada, konsensus para analis yang dihimpun Bloomberg dengan melibatkan 35 analis menghasilkan target harga saham BBRI di angka Rp6.575,09/saham dalam 12 bulan ke depan. Dengan 34 analis merekomendasikan Beli untuk saham BBRI.

Terbaru, analis OCBC Sekuritas, Budi Rustanto memberikan rekomendasi Buy pada saham BBRI dengan target harga dapat mencapai Rp6.500/saham. Menyusul Jayden Vantarakis, analis Macquarie memberikan rekomendasi Buy dengan target harga mencapai Rp7.100/saham.

(ory)
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER