Produsen mobil listrik Amerika Serikat (AS), Rivian, akan melakukan pemutusan hubungan kerja (PHK) terhadap 10 persen dari total karyawannya. Perusahaan juga memperkirakan produksi kendaraan listrik tahun ini jauh meleset dari perkiraan.
PHK dilakukan karena lambatnya permintaan kendaraan listrik karena tingginya suku bunga.
"Ada sejumlah tantangan di tingkat makro, konsumen berperilaku lebih sadar," kata CEO Rivian RJ Scaringe, dikutip Reuters, Rabu (21/2).
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Rivian memperkirakan hanya mampu memproduksi 57 ribu kendaraan pada tahun ini, jauh di bawah perkiraan analis sebanyak 81.700 unit. Tahun lalu, perusahaan memproduksi 57.232 kendaraan.
Setelah pengumuman perkiraan penurunan produksi, saham Rivian anjlok sekitar 16 persen. Kas perusahaan juga turun ke US$7,86 miliar pada kuartal terakhir tahun lalu dibandingkan US$7,94 miliar pada kuartal sebelumnya.
Rivian juga membukukan kerugian pada setiap kendaraan yang dijualnya. Perusahaan mencatat kerugian bersih sebesar US$1,52 miliar pada kuartal terakhir tahun lalu. Jumlah itu turun tipis dibandingkan kerugian pada tahun sebelumnya sebesar US$1,72 miliar.
Tak hanya Rivian, Lucid Group (LCID.O) juga memprediksi produksi kendaraan tahunan jauh di bawah perkiraan. Permintaan kendaraan listrik disinyalir akan akan melambat karena suku bunga yang tinggi membebani konsumen.
Perusahaan memperkirakan akan memproduksi 9.000 unit sepanjang 2024, turun dari perkiraan sebanyak 22.594 unit. Sementara tahun lalu perusahaan memproduksi 8.428 unit kendaraan.
(fby/pta)