Direktur Utama Perum Bulog Bayu Krisnamurthi mengklaim harga beras turun di Pasar Johar Karawang.
Hal tersebut seiring langkah Bulog menggelontorkan beras Stabilisasi Pasokan dan Harga Pangan (SPHP) sebanyak 200 hingga 300 ton per hari ke pasar tersebut.
Menurut Bayu, selain Pasar Induk Beras Cipinang yang merupakan pasar grosir tingkat konsumen, Pasar Johar Karawang merupakan pasar grosir produsen yang juga penting untuk dibanjiri beras SPHP. Hal ini guna meredam dan menurunkan harga beras di pasaran.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Upaya yang kami lakukan dengan membanjiri beras SPHP di Pasar Johar Karawang ini cukup membuahkan hasil, dari pantauan kami di lapangan harga beras di sana sudah mulai turun sebesar Rp1.000-Rp 1.500 per kg", ujar Bayu melalui keterangan resmi, Minggu (25/2).
Menurut pengakuan para pedagang di Pasar Johar Karawang, tiga hari terakhir Bulog menambah pasokannya ke pasar ini. Hal ini membantu untuk menurunkan harga beras.
"Kalau kemarin setiap toko dikasih 4 ton, hari ini Sabtu (24/02) Bulog menambahkan menjadi 6 ton per toko, total di Pasar Johar Karawang ini dipasok 300 ton per hari. Ini membuat harga beras menjadi turun Rp1.000 an per kg," ujar Maman (56 tahun) yang merupakan pedagang di Pasar Johar.
Pemerintah melalui Bulog terus melakukan intervensi ke pasar-pasar induk, pasar tradisional, dan retail-retail modern melalui program SPHP guna menyikapi harga beras saat ini.
Kendati, berdasarkan website Bank Indonesia (BI), Senin (26/2), rata-rata harga beras Rp15.700 per kilogram (kg), naik dibandingkan sebelumnya Rp15.650 per kg.
Untuk jenis kualitas super tercatat Rp17 ribu per kg, harga tetap sama dengan dua hari sebelumnya. Realisasi ini jauh lebih tinggi dibandingkan harga normal yang sekitar Rp15 ribuan.