Klarifikasi Bos GoTo soal Rencana Buyback Saham: Kami Sangat Hati-hati

CNN Indonesia
Rabu, 28 Feb 2024 17:58 WIB
Direktur Utama PT GoTo Gojek Tokopedia Tbk Patrick Walujo mengklarifikasi soal rencana pembelian kembali (buyback) saham perusahaan dari para investor.
Direktur Utama PT GoTo Gojek Tokopedia Tbk Patrick Walujo mengklarifikasi soal rencana pembelian kembali (buyback) saham perusahaan dari para investor. (Dimas Ardian/Bloomberg via Getty Images).
Jakarta, CNN Indonesia --

Direktur Utama PT GoTo Gojek Tokopedia Tbk Patrick Walujo mengklarifikasi soal rencana pembelian kembali (buyback) saham perusahaan dari para investor.

"Rencana buyback masih dalam proses kajian dan kami akan sangat berhati-hati dalam mengkaji semua aspek," ucap Patrick dalam Paparan Publik Insidental GoTo secara virtual, Rabu (28/2).

"Jika diputuskan untuk dilakukan (buyback saham) juga akan bergantung persetujuan para pemegang saham dan regulator," tambahnya.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Terlepas dari itu, Patrick mengatakan Earning Before Interest, Taxes, Depreciation, and Amortization (EBITDA) yang disesuaikan tumbuh positif di kuartal IV 2023.

Ini diklaim sejalan dengan penguatan kinerja keuangan dan posisi kas perusahaan.

Meski mengklaim mengantongi serangkaian capaian positif, Patrick menegaskan GoTo tidak akan gegabah.

"Perseroan akan terus berhati-hati dalam mengalokasikan modal dan akan terus memprioritaskan penggunaan kas yang mendukung pertumbuhan berkelanjutan dan nilai jangka panjang bagi pemegang saham, termasuk eksplorasi kemungkinan dilakukannya buyback," tutup Patrick.

Di tengah isu buyback tersebut, saham emiten berkode GOTO itu terpantau merah. Hari ini saham perseroan dibuka di Rp79 dan pada pukul 13.50 WIB terparkir pada level Rp75 alias anjlok 6,25 persen.

Akan tetapi, masuknya suntikan modal TikTok yang berkongsi dengan Tokopedia diklaim bisa memberi angin segar untuk GoTo. Perusahaan diklaim bisa berbalik untung setelah 9 bulan lamanya boncos.

Perusahaan mengklaim pendapatan dari segmen e-commerce minus Rp2 triliun selama 9 bulan pertama di 2023. Kini, dengan kemitraan TikTok diprediksi bisa membalikkan keadaan menjadi cuan.

Perseroan memperkirakan setiap kuartal akan mengantongi Rp177 miliar dari e-commerce service fee alias biaya layanan Tokopedia-TikTok. Suntikan pemasukan itu akan berkontribusi kepada arus kas dan EBITDA GoTo.

[Gambas:Video CNN]



(skt/sfr)
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER