CT soal Ekonomi Global: Kita Berlayar In the Middle of the Storm

CNN Indonesia
Kamis, 29 Feb 2024 12:10 WIB
Chairman CT Corp Chairul Tanjung menggambarkan kondisi perekonomian global seperti tengah berlayar di tengah badai. (CNBCIndonesia/Muhammad Sabki)
Jakarta, CNN Indonesia --

Chairman CT Corp Chairul Tanjung memberikan gambaran terkait kondisi ekonomi global, yang sedikit-banyak berimbas pada perekonomian Indonesia.

Ia mengatakan para pemangku kepentingan harus menyadari bahwa jalan menuju perekonomian yang lebih baik tidak mudah. Apalagi, kondisi ekonomi global pun masih diselimuti ketidakpastian.

"Kita menganggap bahwa keadaan global seperti lautan yang sedang berombak tinggi, angin kencang, dan kita berlayar di tengah, in the middle of the storm," kata Chairul dalam forum CNBC Indonesia Economic Outlook 2024 yang digelar di Ritz Carlton Pacific Place Jakarta, Kamis (29/2).

Ia pun mengatakan masalah tersebut tak mudah untuk dilewati. Sebab, interaksi global dengan Indonesia tidak bisa dipisahkan.

Apalagi, saat ini kondisi geopolitik global pun masih menjadi isu serius bagi ekonomi. Chairul menuturkan perang antara Rusia-Ukraina masih berlangsung.

Berbagai pihak pun belum bisa memprediksi kapan perang itu akan berakhir. Perang Rusia-Ukraina tersebut menyebabkan kenaikan harga pangan dan energi imbas terganggunya rantai pasok.

Belum selesai masalah Rusia-Ukraina, perang kembali meletus antara Israel dengan Hamas di Palestina. Chirul menilai permasalahan itu pun bukan tidak mungkin berimbas pada ekonomi Indonesia.

Tak hanya itu, ia menyebut saat ini milisi Houthi Yaman tengah melakukan serangan pada kapal-kapal pelayaran di Laut Merah. Alhasil, kapal-kapal pun menghindari jalur tersebut dan berimbas pada kenaikan biaya logistik.

Belum lagi, imbuh Chairul, tensi antara China dan Taiwan juga masih belum bisa diprediksi kapan berakhir.

"Nah geopolitik yang seperti inilah yang kita hadapi, bapak ibu sekalian, yang menyebabkan terjadinya uncertainty di tingkat global yang tentu berpengaruh kepada masalah kita di Indonesia," kata Chairul.

Chairul menambahkan kini dunia tengah mengalami financial stress yang mengakibatkan permasalahan supply dan demand di sektor keuangan.

"Akibatnya kita tahu suku bunga bank di Amerika itu meningkat, yang berakibat tertentu suku bunga negara-negara di dunia yang lain juga meningkat," katanya.

(mrh/pta)
KOMENTAR

ARTIKEL TERKAIT
TOPIK TERKAIT
TERPOPULER
LAINNYA DARI DETIKNETWORK