Nilai tukar rupiah ditutup di level Rp15.704 per dolar AS pada Jumat (1/3). Mata uang Garuda menguat 15 poin atau plus 0,10 persen dari penutupan perdagangan sebelumnya.
Sementara, kurs referensi Bank Indonesia (BI) Jakarta Interbank Spot Dollar Rate (Jisdor) menempatkan rupiah ke posisi Rp15.696 per dolar AS pada perdagangan sore ini.
Mata uang di kawasan Asia juga mayoritas menguat. Dolar Hong Kong naik 0,01 persen, rupee India dan ringgit Malaysia tumbuh 0,05 persen, serta peso Filipina yang melesat 0,34 persen.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Sedangkan pelemahan dialami dolar Singapura yang turun 0,07 persen, baht Thailand jatuh 0,10 persen, yuan China merosot 0,14 persen, won Korea Selatan layu 0,27 persen, dan yen Jepang jatuh 0,40 persen.
Mata uang negara maju juga dominan kokoh. Poundsterling Inggris plus 0,05 persen, euro Eropa naik 0,08 persen, franc Swiss jatuh 0,26 persen, dolar Kanada menguat 0,03 persen, dan dolar Australia minus 0,07 persen.
Pengamat Komoditas dan Mata Uang Lukman Leong mengatakan rupiah menguat terhadap dolar AS. Ini didukung data Purcashing Manager Index (PMI) China yang lebih kuat dari perkiraan.
"Namun, penguatan tertahan oleh data yang menunjukkan kenaikan inflasi (2,75 persen secara tahunan per Februari 2024) di Indonesia," katanya kepada CNNIndonesia.com.
Ia mengatakan data inflasi itu lebih besar dari perkiraan pasar.