Was-was Trump Menang Pilpres, AS-Korsel Kebut Bahas Biaya Keamanan

CNN Indonesia
Rabu, 06 Mar 2024 05:33 WIB
Korsel-AS mengebut pembahasan soal patungan biaya penempatan pasukan AS lantaran khawatir Trump menang Pilpres.
Korsel-AS mengebut pembahasan soal patungan biaya penempatan pasukan AS lantaran khawatir Trump menang Pilpres. (Foto: AP/Ahn Young-joon)
Jakarta, CNN Indonesia --

Korea Selatan (Korsel) dan Amerika Serikat (AS) mengebut pembahasan soal patungan biaya penempatan pasukan AS untuk mengantisipasi serangan Korea Utara.

Pembahasan ini dipercepat dari jawab lantaran berkejar-kejaran dengan Pilpres di AS. Kedua negara harus mencapai kesepakatan di tengah kemungkinan Donald Trump terpilih lagi jadi presiden AS pada Pemilu yang digelar November mendatang.

Lobi-lobi dini ini dilakukan agar kesepakatan tersebut bisa berlaku pada 2026.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Saat ini, sekitar 28.500 tentara AS ditempatkan di Korea Selatan sebagai bagian dari upaya untuk menghalangi Korea Utara yang memiliki senjata nuklir.

Korea Selatan mulai ikut menanggung biaya penempatan pasukan AS, yang digunakan untuk mendanai tenaga kerja lokal, pembangunan instalasi militer, dan dukungan logistik lainnya, pada awal 1990-an.

"Kedua delegasi akan berupaya untuk terlibat dalam konsultasi produktif yang memperkuat postur pertahanan gabungan dan semakin memperkuat aliansi kita," tulis keterangan bersama dua negara, dikutip Reuters, Selasa (5/3).

"Melihat kasus-kasus masa lalu, ada kalanya negosiasi memakan waktu cukup lama," imbuh pengumuman itu.

Perjanjian soal biaya penempatan pasukan AS di Korea Selatan ini bakal berakhir pada 2025. Negosiasi mengenai perjanjian pengganti biasanya diadakan tepat sebelum berakhirnya perjanjian yang sudah ada.

Trump, yang merupakan kandidat paling potensial Partai Republik di Pilpres tahun ini pernah menuduh Korea Selatan 'menumpang' kekuatan militer AS. Pengusaha itu bahkan menuntut sekutu penting AS di Asia itu untuk membayar US$5 miliar atau Rp78 triliun per tahun untuk biaya keamanan itu (kurs Rp15.773 per dolar AS).

Selama masa kepresidenan Trump, kedua negara bernegosiasi alot selama berbulan-bulan. Akhirnya, Seoul setuju menambah kontribusinya sebesar 13,9 persen.

[Gambas:Video CNN]

(wlm/pta)
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER