Anak buah Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto mengaku belum ada obrolan soal makan siang gratis dengan Kementerian Keuangan yang dipimpin Sri Mulyani, maupun dengan kementerian teknis lain.
Deputi Pangan dan Agribisnis Kemenko Perekonomian Dida Gardera mengutip ucapan Airlangga bahwa apa yang dilakukan pihaknya merupakan bagian dari belanja masalah. Termasuk, saat Airlangga menghadiri undangan simulasi makan siang gratis di SMPN 2 Curug, Tangerang, Banten pada Kamis (29/2) kemarin.
"Belum (obrolan dengan Kemenkeu), belum, kita masih antisipasi dini lah. Termasuk kita memperhitungkan ibu kota negara (IKN) tahun depan (2025) butuh anggaran berapa," ucap Dida di Kemenko Perekonomian, Jakarta Pusat, Rabu (6/3).
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Belum, belum, semuanya belum (kajian makan siang gratis di kementerian/lembaga). Bukan kajian internal. Kita, istilahnya, masih mengantisipasi. Sama seperti vaksin waktu covid, semua belajar makhluk apa sih ini," tambahnya.
Dida juga menyinggung soal budget makan siang gratis sebesar Rp15 ribu per porsi untuk setiap anak. Menurutnya, nilai itu belum tentu sama dengan daerah-daerah lain.
Oleh karena itu, Dida mengatakan masih mungkin adanya perubahan nominal anggaran. Ia menegaskan semua akan berjalan jika sudah ada pengumuman formal KPU soal siapa pemenang Pilpres 2024.
"Masih mungkin (nominal makan siang gratis berubah). Itu kan kebetulan di sana (Tangerang) Rp15 ribu segala macam ternyata make sense. Tapi Rp15 ribu di Jakarta sama Rp15 ribu di IKN saja kan pasti beda," tegasnya.
"Kalau sudah formal kan tentu dari sisi aparat kita menunggu instruksi saja. Makan siang gratis perlu kita kaji. Sampai akhirnya keluar kesimpulan secara fiskal seperti ini, tapi kan kita menunggu semuanya formal dan resmi," imbuh Dida.
Soal usul penggunaan dana bantuan operasional sekolah (BOS) untuk mendanai makan siang gratis, Dida menyebut itu bukan datang dari pemerintah. Meski begitu, semua usul akan ditampung dan dikaji.
Program makan siang gratis identik dengan janji politik pasangan calon nomor urut 2 Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka.
Menurut Wakil Ketua Dewan Pakar Tim Kampanye Nasional (TKN) Budiman Sudjatmiko sasaran program makan siang gratis adalah 82,9 juta anak sekolah dan pesantren di seluruh Indonesia. Ia mengatakan pembiayaan penuh yang diperlukan untuk melaksanakan program ini mencapai Rp450 triliun per tahun.
Kendati, pelaksanaan tahun pertama program ini diperkirakan menyedot Rp120 triliun. Budiman menegaskan sekitar Rp60 triliun duit tersebut akan diambil dari Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN).
(skt/pta)