TAIPAN

Kenzo Tsujimoto, Pebisnis Berharta Rp18 T di Balik Gim Street Fighter

Agus Triyono | CNN Indonesia
Minggu, 10 Mar 2024 08:10 WIB
Kenzo Tsujimoto berhasil memiliki harta Rp18,64 triliun dari bisnis permainan. Ia sosok dibalik gim Street Fighter, Space Invaders, Mega Man dan Resident Evil.
Kenzo Tsujimoto berhasil memiliki harta Rp18,64 triliun dari bisnis permainan. Ia sosok dibalik gim Street Fighter, Space Invaders, Mega Man dan Resident Evil. (CNN Indonesia/Astari Kusumawardhani).
Jakarta, CNN Indonesia --

Jangan pernah menyepelekan game alias permainan. Karena, permainan ternyata bisa mendatangkan kekayaan yang luar biasa.

Itulah yang terjadi pada Kenzo Tsujimoto. Berkat permainan, ia berhasil menjadi salah satu orang terkaya di dunia.

Mengutip data Forbes, total kekayaannya per Jumat (8/3) kemarin tembus US$1,2 miliar. Jika dirupiahkan dengan kurs Rp15.541 per dolar AS, kekayaan itu tembus  Rp18,64 triliun.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Berkait kekayaan itu, ia menjadi orang terkaya nomor 41 di Jepang. Sementara di jagad raya, ia menempati posisi 2.285 orang terkaya di alam semesta. 

Lalu siapa sebenarnya Kenzo Tsujimoto dan bagaimana pula 'permainan' bisa membawanya menjadi orang kaya di dunia?

Mengutip berbagai sumber, Kenzo Tsujimoto merupakan pengusaha asal Jepang. Ia lahir pada 15 Desember 1940 di Kashihara, Nara, Jepang dari sebuah keluarga pandai besi.

Sedikit cerita masa kecil yang bisa dilacak dari kehidupan Tsujimoto. Kehidupannya mulai terlacak setelah ia menyelesaikan sekolah tingkat pertamanya.

Saat itu, usai kematian sang ayah, ia bekerja di perusahaan 'dekat' secara paruh waktu sampai dengan sekolah menengah atas.

Setelah menyelesaikan pendidikan menengahnya, ia pindah kerja ke perusahaan grosir makanan milik pamannya. Pekerjaan itu ia mulai pada 1960, atau saat masih berusia 20 tahun. 

Berselang 3 tahun kemudian, ia diberi kepercayaan pamannya mengelola bisnis kembang gula sendiri. Namun sayang, bisnis yang dikelolanya gagal.

Tak hanya itu, ia juga terjerat utang sampai dengan beberapa juta yen. Meskipun gagal, ia tetap melanjutkan bisnis itu. 

Pada 1968, ia membuka lagi bisnis kembang gula yang bernama Tsujimoto Shoten. Namun sekarang, ia tak hanya menjual kembang gula tapi juga modifikasi mesin pembuatnya menjadi Pachinko.

Mesin ini bisa dipakai untuk permainan anak-anak. Ia bekerja keras membangun bisnis itu dengan menjajakan produknya ke seluruh pelosok Jepang.

Upayanya itu sukses dan berhasil membuat mesin mondifikasinya laku terjual 1.000 unit per model.

Keberhasilan itu membuatnya mendapatkan keyakinan baru, bisnis permainan (game) berkembang di masa depan. Berbekal keyakinan inilah, pada Juli 1974, Tsujimoto mendirikan mendirikan I.R.M. Corporation pada 30 Mei 1979 yang kemudian berganti nama menjadi Sambi pada 1981.

Perusahaannya kemudian merilis "IPM Invaders" dan "Capsule Invaders" di bawah lisensi dari Taito. Pada masa awal, penjualan Capsule Invaders dan IPM Invaders meledak dan membuat perusahaan ini sangat sukses.

Namun, kesuksesan itu tak berlangsung lama. Penjualan menurun seiring meredupnya pamor dua game tersebut.

Buntutnya, Tsujimoto memutuskan untuk keluar dari perusahaan.

Ia tak patah arang. Tsujimoto kemudian mengalihkan perhatiannya pada pengembangan perangkat lunak game dengan mendirikan Capcom pada 11 Juni 1983.

Awalnya, perusahaan ini memfokuskan sebagian besar bisnisnya pada pengembangan mesin arcade, mesin permainan hiburan yang dioperasikan dengan koin. Biasanya mesin permainan ini terpasang di tempat-tempat bisnis umum, seperti restoran, bioskop, bar, dan pusat permainan hiburan.

Namun sedikit demi sedikit, Capcom mulai mengembangkan perangkat lunak untuk video game rumahan seiring dengan meningkatnya penjualan "Nintendo Entertainment System (NES)" di seluruh dunia.

Dia merekrut beberapa pengembang dan desainer game paling berbakat untuk kemudian menciptakan industri game. Langkah inilah kemudian yang membuatnya melahirkan game paling kontroversial, menguntungkan, dan inovatif abad ini.

Beberapa di antaranya bahkan telah menjadi game terkenal seperti Space Invaders, Mega Man, Street Fighter II, dan Resident Evil.

Capcom terus berkembang. Namun, perkembangan itu tak lantas membuat Tsujimoto cepat berpuas diri. 

Ia masih terus berambisi. Sebagai pebisnis dan wirausaha sejati, Kenzo ingin perusahaannya terus berkembang, berubah, dan berinovasi.

Karena itulah, pada tahun 1990, Kenzo datang ke Silicon Valley, California untuk memperluas bisnis gamenya yang menguntungkan ke Amerika Serikat.

Semua upayanya itu membuat kinerja perusahaan melonjak. Per kuartal I 2023, penjualan perusahaan tercatat sudah tembus 41,7 juta unit game. 

Kinerja penjualan yang moncer membuat laba perusahaan tembus 36,7 yen, melesat 13 persen dibanding tahun sebelumnya. 

Lonjakan membuat nilai saham melejit sampai 50 persen dan membuat kekayaannya semakin banyak hingga membuat namanya masuk daftar baru 50 orang terkaya di Jepang.  

[Gambas:Video CNN]



LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER