Maskapai penerbangan Batik Air yang merupakan bagian dari Lion Group mengaku bakal melakukan evaluasi kepada seluruh kru operasional penerbangan usai insiden pilotnya tertidur 28 menit di udara.
"Batik Air mengadakan evaluasi rutin terhadap semua operasional penerbangan," kata Corporate Communications Strategic Batik Air Danang Mandala Prihantoro, Sabtu (9/3).
Ia menjelaskan fokus utama dari evaluasi itu adalah pada detail operasional dan aspek keselamatan.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Batik Air juga mengklaim setiap prosedur dan praktik kerja selaras berdasarkan standar keselamatan.
Kedua pilot Batik Air dilaporkan tertidur saat menerbangkan pesawat. Hal itu terungkap dari laporan Komite Nasional Keselamatan Transportasi (KNKT) baru-baru ini.
Dalam laporan disebutkan pilot Batik Air tertidur selama 28 menit saat melakukan penerbangan dari Kendari, Sulawesi Tenggara, menuju Jakarta pada 25 Januari.
KNKT menilai perilaku ini adalah 'masalah serius' yang menyebabkan serangkaian kesalahan kesalahan navigasi.
Pesawat dengan nomor penerbangan ID6723 ini dioperasikan oleh pilot berusia 32 tahun dan first officer berusia 28 tahun.
Buntut insiden ini, Kementerian Perhubungan juga telah memberikan teguran keras kepada Batik Air. Kemenhub juga akan melakukan investigasi manajemen risiko kelelahan terhadap Batik Air dan seluruh maskapai di Indonesia.
(can/pua)