Bea Cukai Malaysia Sita 14,6 Kg Kurma Asal Israel

CNN Indonesia
Jumat, 15 Mar 2024 11:14 WIB
Bea Cukai Malaysia menyita kurma seberat 14,6 kg asal Israel. Total nilai kurma impor itu senilai 678 ringgit Malaysia atau Rp2,2 juta.
Bea Cukai Malaysia menyita kurma seberat 14,6 kg asal Israel. Total nilai kurma impor itu senilai 678 ringgit Malaysia atau Rp2,2 juta. Ilustrasi. (Foto: CNN Indonesia/Andry Novelino)
Jakarta, CNN Indonesia --

Departemen Bea Cukai Kerajaan Malaysia (JKDM) menyita kurma seberat 14,6 kilogram (kg), yang diyakini berasal dari Israel.

Berdasarkan laporan Antara, total nilai kurma impor itu senilai 678 ringgit Malaysia atau sekitar Rp2,2 juta.

Operasi ini dilakukan usai Bea Cukai mendapat laporan adanya penjualan kurma asal Israel melalui media sosial pada Senin (11/3).

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Menteri Perdagangan Dalam Negeri dan Biaya Hidup Malaysia Armizan Mohd Ali mengatakan penyitaan itu dilakukan saat Bea Cukai melakukan operasi di sejumlah gudang di pelabuhan utara Klang, Selangor, pada Selasa (12/3) waktu setempat.

Armizan merinci kurma yang disita berupa 73 kotak kurma bermerek Organic Jumbo Medjool Dates, yang diyakini berasal dari Israel.

Selain menyita kurma, warga negara Malaysia yang memiliki bisnis kurma tersebut ikut ditahan dan diselidiki.

Ia juga mengatakan ada aturan yang berlaku bagi pihak manapun yang memberikan data dagangan palsu, baik dari jenis, kandungan dan nama produk.

Berdasarkan hasil penyelidikan Bea Cukai Malaysia, kurma-kurma itu dibeli dalam jumlah besar bersama-sama dengan barang organik lainnya dari Eropa.

Setelah sampai di Malaysia, kurma tersebut dikemas ulang. Namun, aturan kandungan atau nutrisi harus dicantumkan dalam label kemasan.

Nah, pada label kemasan kurma itu terdapat data negara asal kurmanya dari Israel.

Menurut Armizan, operasi seperti itu akan dilakukan kembali. Masyarakat yang memiliki informasi serupa diminta untuk melaporkannya secara lengkap melalui platform yang ada.

[Gambas:Video CNN]

(pta/pta)
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER