BRInita Bangun Ketahanan Pangan dan Ekonomi di Kampung Hijau Kemuning

BRI | CNN Indonesia
Jumat, 15 Mar 2024 14:08 WIB
BRI melalui program BRInita membantu warga Kampung Hijau Kemuning di Tangerang mengembangkan hidroponik dalam memanfaatkan lahan sempit.
Program BRInita di Kampung Hijau Kemuning, Kecamatan Curug, Kelurahan Binong, Kabupaten Tangerang. (Foto: Arsip BRI)
Jakarta, CNN Indonesia --

Di tengah tantangan lingkungan dan keterbatasan lahan, Kampung Hijau Kemuning di Tangerang berinovasi dengan pertanian hidroponik, menunjukkan bahwa keberlanjutan dan efisiensi dapat berjalan beriringan. Dengan dukungan dari PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk melalui program BRI Bertani di Kota (BRInita), warga tidak hanya bertani tetapi juga mengembangkan keterampilan dalam penjualan, pengelolaan, dan pemasaran produk mereka.

Inisiatif warga kampung yang berlokasi di Kecamatan Curug, Kelurahan Binong, Kabupaten Tangerang ini sukses mengubah lahan sempit menjadi oasis hijau yang produktif, menghasilkan sayuran segar dan tanaman obat keluarga (Toga) yang mendukung ketahanan pangan lokal.

Ketua Kelompok Wanita Tani (KWT) Kampung Hijau Kemuning, Widi, menyampaikan bahwa budi daya tanaman hidroponik yang dilakukan warga Kampung Kemuning merupakan inisiatif warga karena menginginkan sebuah perubahan.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Karena meski lahan yang ada di Kampung Hijau Kemuning itu sempit, dengan inisiatif tersebut, kami bisa mewujudkan lingkungan yang bersih, indah, rapi, dan hijau," katanya dalam keterangan tertulis, Jumat (15/3).

Ia menuturkan, salah satu fasilitas umum di wilayahnya yang tadinya hanya lahan kosong dan tidak terawat akhirnya dimanfaatkan untuk berkebun. Lahan kosong tersebut dimanfaatkan oleh warga Kampung Hijau Kemuning untuk penanaman toga, sayuran, kunyit, dan bunga telang guna menunjang ketahanan pangan warga sekitar.

Di samping greenhouse yang digunakan untuk hidroponik, terdapat juga area rambatan yang ditanami berbagai jenis sayuran, termasuk oyong dan bunga telang, yang hasilnya dimanfaatkan untuk produk-produk lokal.

Widi memaparkan, Urban Farming yang dijalankan oleh warga Kampung Hijau Kemuning secara khusus dimanfaatkan warga untuk menanam Tanaman Toga. Hasil pengolahan tanaman hidroponik ini selanjutnya diolah untuk produk minuman kemasan alami pencegah penyakit, seperti minuman temulawak, kunyit asem, wedang jahe, empon-empon, beras kencur dan ekstrak jahe merah.

"Kami pun bisa menjual sayuran dan dari penanaman kunyit serta bunga telang, juga bisa dimanfaatkan untuk produk minuman tradisional, yakni kunyit asam dan teh bunga telang. Hasil dari jualan tersebut juga kami manfaatkan untuk pembelian bibit tanaman," sebut dia.

Ia juga memastikan bahwa masyarakat dapat membeli produk-produk hasil olahan Kampung Hijau Kemuning melalui instagram @hijaukemuning, ataupun membeli secara langsung ke lokasi.

Pertanian berkelanjutan yang dijalankan oleh warga Kampung Hijau Kemuning tidak terlepas dari andil program BRInita. Dalam program ini, BRI menyalurkan bantuan Urban Farming berupa pembangunan fisik seperti rumah tanaman atau green house.

Tidak hanya pada bantuan infrastruktur urban farming itu sendiri, BRI juga melalukan pembinaan bagi penerima manfaat berupa pelatihan pengelolaan urban farming dengan menggandeng tenaga ahli/instansi terkait serta melakukan monitoring kegiatan urban farming dan melakukan pengembangan hasil urban farming sehingga mampu menambah nilai ekonomis seperti penjualan, pengelolaan, packaging dan pemasaran.

"Kami juga mendapatkan pelatihan untuk pengemasan produk-produk hasil tanaman dan membuat jenis kemasan yang tepat untuk masing-masing hasil panen", imbuh Widi.

Pada kesempatan terpisah, Wakil Direktur Utama BRI Catur Budi Harto menambahkan, BRI terus mewujudkan komitmen tanggung jawab sosial dan lingkungan (TJSL) dengan menyalurkan program-program yang secara yang secara nyata dapat mendorong perbaikan ekosistem lingkungan.

Menurutnya, program ini dirancang untuk memanfaatkan lahan sempit di wilayah padat penduduk, bertujuan untuk menciptakan perubahan positif yang berkelanjutan dalam ekosistem lingkungan perkotaan.

"Dengan bantuan infrastruktur yang kami berikan, harapannya program ini secara kontinyu terus berjalan sehingga menjadi wadah positif bagi masyarakat. Kisah inspiratif yang ditunjukkan oleh KWT Kampung Hijau Kemuning diharapkan dapat ditiru oleh kelompok-kelompok lainnya," pungkasnya.

Program BRInita telah diimplementasikan di 21 titik di seluruh Indonesia, menunjukkan komitmen BRI dalam mendukung inisiatif yang berkelanjutan dan memberikan manfaat nyata bagi masyarakat. Program ini menjadi bukti bahwa urban farming dapat menjadi solusi inovatif untuk tantangan lingkungan dan keterbatasan lahan di kota-kota besar.

(rir)
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER