Melalui PT Pertamina Patra Niaga sebagai Subholding Commercial & Trading, Pertamina menyatakan akan memastikan pendistribusian energi subsidi pada 2024 dapat menjangkau masyarakat kurang mampu di penjuru Indonesia.
Direktur Utama Pertamina Patra Niaga, Riva Siahaan menegaskan, Pertamina Patra Niaga siap menyalurkan BBM dan LPG subsidi sesuai kuota dari pemerintah, yakni minyak tanah sebesar 0,5 juta kiloliter (KL), minyak solar sebanyak 17,8 juta KL, dan LPG 3 kg sebanyak 8,03 juta metric ton (MT).
Menurut Riva, Pertamina Patra Niaga memiliki inovasi berupa digitalisasi untuk memastikan penyaluran BBM dan LPG subsidi tepat sasaran.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Pertamina Patra Niaga melakukan beberapa inovasi, yang utama melalui program digitalisasi. Sudah berjalan dan terus kami evaluasi adalah Program Subsidi Tepat untuk JBT Solar dan mulai awal tahun ini dijalankan Subsidi Tepat LPG 3 Kg," kata Riva.
Adapun Subsidi Tepat Jenis Bahan Bakar Minyak Tertentu (JBT) Solar sudah diuji coba sejak 2022, sedangkan penggunaan QR Code telah berjalan di 514 kota dan kabupaten mulai Juli 2023.
Pertamina Patra Niaga mencatat, di sepanjang 2023, hampir 14 juta KL transaksi solar tercatat secara digital. 92 persen di antaranya merupakan penyaluran ke kendaraan, dan 8 persen kepada usaha perikanan dan pertanian, UMKM, hingga layanan umum seperti fasilitas kesehatan dan BNPB.
Sedangkan untuk LPG 3 kg, sejak Januari 2024 masyarakat wajib menunjukkan KTP sebelum dilakukan pengecekan NIK melalui Merchant Apps Pertamina (MAP) di pangkalan. Saat ini, ada 248 ribu lebih pangkalan di 411 kota dan kabupaten yang sudah terkonversi untuk melayani Subsidi Tepat LPG 3 Kg.
Sejak 1 Januari lalu, 31 juta NIK tercatat melakukan transaksi dengan total lebih dari 495 juta tabung LPG 3 kg. 85 persen dari total transaksi ini untuk konsumen rumah tangga, dan 15 persen sisanya merupakan UMKM, petani, dan nelayan sasaran.
Riva menyatakan, langkah-langkah itu menjadi upaya Pertamina Patra Niaga agar penyaluran BBM dan LPG subsidi berjalan transparan.
"Dengan adanya subsidi dan kuota yang sudah ditetapkan, melalui Subsidi Tepat Pertamina Patra Niaga ini berkomitmen menyediakan data penyaluran yang se-transparan mungkin, ini menjadi bukti validitas data dan bentuk tanggung jawab kami terhadap penugasan yang diberikan," lanjut Riva.
Selain Subsidi Tepat, Pertamina Patra Niaga saat ini bisa mengakses Pertamina Integrated Enterprise Data & Command Centre (PIEDCC).
Didukung digitalisasi di Fuel dan LPG Terminal, diikuti digitalisasi SPBU, proses distribusi hingga stok di SPBU dan pangkalan LPG dapat dipantau secara real time.
"Jadi selain memastikan transparansi data, Pertamina Patra Niaga juga terus menjamin ketersediaan produk, termasuk BBM dan LPG subsidi agar selalu tersedia. Ini menjadi komitmen kami untuk melayani, memberi, dan memenuhi kebutuhan energi disetiap kegiatan masyarakat termasuk ke wilayah pelosok," ujar Riva.
(rea/rir)