Berapa Dana Perlu Disiapkan Jokowi untuk Makan Siang Gratis Prabowo?

Perlu Sistem Efisien

Setali tiga uang, Ekonom Indef Ahmad Heri Firdaus mengatakan anggaran untuk program makan siang gratis perlu disalurkan secara bertahap selama masa transisi atau dalam RKP-RAPBN 2025. Menurutnya hal itu perlu dilakukan seiring dengan upaya pemerintah mematangkan rencana.

"Mengingat anggaran yang diperlukan cukup besar, maka perlu dibuat sistem yang efisien, praktis namun efektif. Ini perlu waktu dan berbagai test case," kata dia.

Apalagi, dari data yang ia paparkan anggaran makan siang gratis yang mencapai Rp450 triliun per tahun, hampir setara dengan biaya pembangunan infrastruktur di APBN 2024.

Adapun anggaran untuk belanja infrastruktur di APBN 2024 itu yakni Rp423,4 triliun. Di sisi lain, anggaran makan siang gratis pun jauh lebih tinggi dari dana subsidi energi yang hanya Rp189,1 triliun.

Sementara itu, ekonom sekaligus Direktur Eksekutif Segara Research Institute Piter Abdullah berpendapat tidak ada yang bisa memastikan berapa anggaran yang akan disiapkan oleh Jokowi untuk program makan siang gratis di 2025.

Tetapi, ia menilai Jokowi dan Kementerian Keuangan saat ini tidak akan berjalan sendiri. Mereka akan berkonsultasi dengan tim dari Prabowo.

"Pak Prabowo pasti sudah memiliki tim transisi yang sedang menggodok program-program yang akan dilaksanakan pada 2025," ucap Piter.

Menurutnya, tim ini tidak hanya menyiapkan program makan siang gratis, tapi seluruh program yang menjadi janji politik Prabowo. Tim pun harus menyiapkan anggaran subsidi dan bantuan sosial.

Tak hanya itu, tim transisi Prabowo juga harus menyiapkan anggaran pembangunan infrastruktur, khususnya kelanjutan pembangunan IKN.

Jadi, kata Piter, mereka yang tentu tahu persis kemampuan anggaran dan berapa yang bisa disisihkan untuk program makan siang gratis.

"Dugaan saya program makan siang gratis belum akan untuk semua anak sekolah, tetapi akan dilakukan secara bertahap dengan pemberian skala prioritas, misal di sekolah-sekolah negeri di mana banyak anak-anak tidak mampu," kata Piter.