ESDM - Komisi VII DPR Sepakat Volume BBM Subsidi 19,58 Juta Kl di 2025

CNN Indonesia
Kamis, 20 Jun 2024 14:40 WIB
Kementerian ESDM dan Komisi VII DPR RI menyepakati volume bahan bakar minyak (BBM) subsidi sebesar 19,58 juta kiloliter (KL) untuk 2025.
Kementerian ESDM dan Komisi VII DPR RI menyepakati volume bahan bakar minyak (BBM) subsidi sebesar 19,58 juta kiloliter (KL) untuk 2025. Ilustrasi. (ANTARA FOTO/Dedhez Anggara).
Jakarta, CNN Indonesia --

Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) dan Komisi VII DPR RI menyepakati volume bahan bakar minyak (BBM) subsidi sebesar 19,58 juta kiloliter (KL) untuk 2025.

"Volume BBM bersubsidi 19,05 juta sampai dengan 19,58 juta KL," ucap Ketua Komisi VII DPR RI Eddy Soeparno dalam kesimpulan rapat kerja bersama Kementerian ESDM, Rabu (19/6).

Jumlah itu terdiri dari minyak tanah subsidi sebesar 0,55 juta hingga 0,58 juta KL dan minyak solar 18,05 juta hingga 19 juta KL.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Sementara untuk volume LPG 3 kg subsidi disepakati sebanyak 8,2 juta metrik ton.

Volume BBM subsidi ini lebih kecil dari yang sebelumnya diusulkan Menteri ESDM Arifin Tasrif. Ia mengusulkan volume BBM subsidi untuk 2025 sebesar 19,99 juta KL.

Adapun usul volume BBM subsidi 2025 itu terdiri dari minyak tanah sebanyak 0,51 juta sampai 0,55 juta KL. Lalu, solar 18,33 juta sampai dengan 19,44 juta KL.

Arifin mengatakan arah kebijakan subsidi BBM adalah penerimaan subsidi tetap untuk solar dan subsidi selisih harga untuk minyak tanah.

Jumlah volume BBM subsidi 2025 itu lebih tinggi dibanding 2024. Tercatat volume BBM subsidi untuk tahun ini hanya sebesar 19,58 juta KL.

"Kenaikan cukup tinggi pada volume BBM subsidi dibanding outlook 2024 disebabkan oleh metode perhitungan regresi non linear untuk konsumsi BBM terhadap perekonomian PDB 2025 dan metode eskalasi, laju pertumbuhan ekonomi berdasarkan data penyaluran BBM," jelas Arifin dalam rapat.

Ia mengatakan usul volume BBM subsidi itu berdasarkan pada asumsi pertumbuhan ekonomi sebesar 5,2 persen.

Adapun untuk volume LPG 3 kg subsidi diusulkan sebesar 8,17 juta metrik ton pada 2025. Angka ini juga lebih besar dibanding volume LPG 3 kg subsidi pada 2024 yang sebesar 8,03 juta metrik ton.

Berdasarkan dokumen Kerangka Ekonomi Makro dan Pokok-pokok Kebijakan Fiskal (KEM PPKF) 2025, realisasi subsidi energi sampai dengan kuartal I 2024 mencapai Rp27,9 triliun (14,7 persen terhadap APBN 2024).

Realisasi tersebut meliputi subsidi BBM sebesar Rp3,3 triliun (12,8 persen terhadap APBN 2024), subsidi LPG 3 kg sebesar Rp13,2 triliun (15,1 persen terhadap APBN 2024), dan subsidi listrik mencapai Rp11,4 triliun (15,0 persen terhadap APBN 2024).

[Gambas:Video CNN]



(mrh/sfr)
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER