Nilai tukar rupiah dibuka di posisi Rp16.290 per dolar AS di perdagangan pasar spot pada Rabu (10/7) pagi. Mata uang Garuda turun 39 poin atau minus 0,24 persen dibandingkan penutupan di hari sebelumnya.
Mata uang Asia juga dominan layu pagi ini. Dolar Singapura merosot 0,01 persen, yuan China turun 0,04 persen, peso Filipina jatuh 0,06 persen, yen Jepang minus 0,16 persen, dan won Korea Selatan amblas 0,21 persen.
Lihat Juga : |
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Sedangkan penguatan dialami dolar Hong Kong dan rupee India yang naik 0,01 persen, baht Thailand tumbuh 0,02 persen, dan ringgit Malaysia menguat 0,06 persen.
Tak beda jauh, mata uang utama negara maju dibuka mayoritas melemah. Poundsterling Inggris turun 0,01 persen, euro Eropa plus 0,01 persen, franc Swiss layu 0,03 persen, dolar Australia merosot 0,05 persen, dan dolar Kanada minus 0,01 persen.
Pengamat Komoditas dan Mata Uang Lukman Leong menyebut rupiah akan takluk dari dolar AS. Mata uang Negeri Paman Sam itu rebound usai pidato Gubernur The Fed Jerome Powell tak memberi sinyal jelas terkait pemangkasan suku bunga.
"Investor masih waspada mengantisipasi data inflasi AS besok," katanya kepada CNNIndonesia.com.
Ia memperkirakan rupiah bergerak di kisaran Rp16.225 sampai Rp16.325 per dolar AS pada hari ini.