Rupiah Tertekan ke Rp16.228 Pagi Ini Imbas Kondisi Politik AS

Nilai tukar rupiah dibuka berada di posisi Rp16.228 per dolar AS pada Rabu (24/7). Mata uang Garuda melemah 14 poin atau minus 0,09 persen dari perdagangan sebelumnya.

Mata uang di kawasan Asia terpantau bergerak bervariasi. Tercatat won Korea Selatan menguat 0,09 persen, baht Thailand menguat 0,12 persen, dolar Singapura menguat 0,01 persen, dan yen Jepang 0,16 persen.

Di sisi lain, peso Filipina melemah 0,02 persen dan ringgit Malaysia minus 0,04 persen. Sementara yuan China dan dolar Hong Kong terpantau mandek di posisi sebelumnya.

Sedangkan, mayoritas mata uang di negara maju terpantau bergerak di zona merah. Tercatat, poundsterling Inggris melemah 0,10 persen, dolar Australia minus 0,12 persen, euro Eropa 0,08 persen, dan franc Swiss 0,06 persen.

Sementara dolar Kanada terpantau mandek di posisi sebelumnya.

Pengamat pasar keuangan Ariston Tjendra mengatakan rupiah berpotensi melemah terhadap dolar AS hari ini dikarenakan indeks dolar AS menguat.

Menurutnya, hal ini kemungkinan masih disebabkan sentimen Pilpres AS yang lebih mengunggulkan Donald Trump di mana kebijakannya sangat pro dolar AS.

"Pelaku pasar masih menunggu data-data penting pekan ini seperti data PDB Q2 dan data indikator inflasi AS untuk menilai peluang pemangkasan suku bunga AS diberlakukan tahun ini," ujar dia kepada CNNIndonesia.com.

Berdasarkan sentimen di atas, ia pun memproyeksikan rupiah bergerak di kisaran Rp16.180 sampai Rp16.250 per dolar AS pada hari ini.