Rupiah Menguat ke Rp16.164 di Tengah Pelemahan Mata Uang Asia

Nilai tukar rupiah berada di level Rp16.164 per dolar AS pada Selasa (6/8) sore. Mata uang Garuda menguat 24,5 poin atau 0,15 persen dari perdagangan sebelumnya.

Sementara, kurs referensi Bank Indonesia (BI), Jakarta Interbank Spot Dollar Rate (Jisdor) menempatkan rupiah di posisi Rp16.183 per dolar AS.

Mayoritas mata uang di kawasan Asia kompak berada di zona merah. Yen Jepang melemah 0,47 persen, baht Thailand melemah 0,02 persen, yuan China melemah 0,11 persen, dan won Korea Selatan melemah 0,53 persen.

Dolar Singapura juga melemah 0,06 persen dan dolar Hong Kong terpantau melemah 0,06 persen. Sedangkan, peso Filipina menguat 0,12 persen pada penutupan perdagangan sore ini.

Senada, mayoritas mata uang utama negara maju berada di zona merah. Tercatat euro Eropa melemah 0,26 persen, poundsterling Inggris melemah 0,41 persen, dan franc Swiss melemah 0,26 persen.

Dolar Kanada juga melemah 0,07 persen dan dolar Australia menguat 0,03 persen.

Analis Pasar Lukman Leong mengatakan penguatan rupiah ditopang oleh meningkatnya risiko di Amerika Serikat akibat data perekonomian yang lebih lemah dari perkiraan.

"Rupiah menguat terhadap dolar AS di tengah sentimen risk on di pasar ekuitas yang rebound oleh aksi bargain hunting. Namun penguatan terbatas karena masih tingginya volatilitas dan ketidakpastian," ujar Lukman kepada CNNIndonesia.com.

[Gambas:Video CNN]