Kemajuan teknologi telah mengubah cara hidup, bekerja, dan berinteraksi, salah satunya adalah dalam dunia perdagangan melalui e-commerce.
Lahirnya e-commerce sebagai adaptasi dari toko fisik ke dunia online, telah menghadirkan pengalaman belanja yang lebih praktis dan efisien.
Tak hanya itu, e-commerce juga menjadi katalisator pertumbuhan ekonomi digital, mendorong lahirnya berbagai peluang bisnis baru, terutama bagi UMKM dan merek lokal.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Dengan demikian, secara tidak langsung e-commerce telah menciptakan berbagai lapangan dan profesi pekerjaan baru, seperti host live streaming, admin toko online, afiliator atau konten kreator, hingga pekerja di industri logistik.
Pengaruh yang sangat besar ini membuat lanskap dan dinamika dari strategi e-commerce di tanah air selalu menarik untuk diamati.
Untuk mendapatkan dan mempertahankan posisi sebagai pemimpin pasar, ada berbagai faktor integral yang harus diperhatikan oleh para pemain e-commerce guna meningkatkan kepuasan pengguna dan penjual saat menggunakan platformnya.
Antara lain inovasi dan fitur yang ditawarkan dapat memberikan keuntungan bagi penjual, serta aspek keberhasilan platform e-commerce dalam menarik dan mempertahankan loyalitas pembeli.
Berikut aspek-aspek yang menjadi penentu keunggulan sebuah platform e-commerce:
Indikator kepuasan konsumen dalam berbelanja online
Mengacu hasil riset terbaru IPSOS dengan judul 'Pengalaman dan Kepuasan Belanja Online di E-commerce', ditemukan bahwa Shopee unggul dalam menyediakan dan memberikan tingkat kepuasan tertinggi kepada pengguna dalam pengalaman berbelanja online.
Keunggulan Shopee dalam tingkat kepuasan, didukung data, di mana Shopee (62%) menjadi pilihan pertama untuk direkomendasikan oleh konsumen kepada kerabat dekatnya. Kemudian diikuti Tokopedia (46%), TikTok Shop (42%), dan Lazada (36%).
Dari hasil riset yang sama, Shopee (60%) juga menjadi aplikasi belanja online yang paling unggul dalam hal kecepatan pengiriman disusul oleh Tokopedia (16%), Lazada (13%) dan TikTok Shop (9%).
Tidak hanya itu, konsumen di Indonesia tetap menjadikan harga termurah sebagai salah satu faktor penentu dalam memilih platform berbelanja online.
Dalam hal ini Shopee masih menjadi e-commerce yang memimpin di angka 64%, melampaui Lazada (13%), Tokopedia (12%), dan TikTok Shop (11%).
Seiring dengan terus berkembangnya inovasi dari para platform e-commerce, preferensi masyarakat pun bertambah, tidak hanya dalam menentukan pilihan produk namun juga cara berbelanja.
Hal ini yang mendorong platform e-commerce semakin giat dalam mengembangkan dan menyediakan fitur interaktif seperti live shopping dan video pendek yang meningkatkan keterlibatan konsumen sekaligus membantu menentukan pilihan dalam berbelanja.
Tren belanja menggunakan fitur live streaming dibahas lebih dalam oleh riset berjudul 'Understanding Live Streaming Shopping Ecosystem in Indonesia' oleh Populix.
Hasil riset mengungkap 69% konsumen mengatakan Shopee Live merupakan fitur live streaming yang paling sering digunakan oleh masyarakat Indonesia, melampaui para pesaingnya, yakni TikTok Live (25%), Tokopedia Play (4%) dan LazLive (2%).
Sama seperti aktivitas berbelanja lainnya, live shopping memiliki faktor penting yang mendasari preferensi konsumen, salah satunya dalam kelengkapan kategori.
Dalam riset yang sama, Populix menemukan bahwa Fashion dan Kecantikan menjadi dua kategori dengan persentase paling tinggi diantara kategori lainnya, yang paling banyak dibeli saat live streaming.
Shopee Live menjadi fitur yang paling sering dipakai konsumen untuk membeli barang-barang dari kedua kategori ini. Untuk kategori Fashion, Shopee Live digunakan oleh 79% konsumen, disusul oleh TikTok Live (44%).
Sama halnya untuk kategori Kecantikan, Shopee Live dipakai oleh 71%, lebih tinggi di atas TikTok Live (51%) yang gagal mengejar posisi Shopee.
Dengan demikian, untuk memenangkan hati konsumen dalam peta persaingan yang ketat, pemain e-commerce tidak hanya perlu memperhatikan aspek yang fokus pada aktivitas belanja, namun juga seluruh perjalanan konsumen dari hulu ke hilir.
Penjual brand lokal dan UMKM pilih Shopee untuk optimalkan bisnis
Sebagai destinasi belanja yang diandalkan oleh masyarakat, platform e-commerce semakin menjadi strategi bisnis yang dimanfaatkan para penjual brand lokal dan UMKM dalam meningkatkan penjualan.
E-commerce membuka peluang baru dan berbagai kelebihan yang tidak ditemukan dalam cara berjualan sebelumnya, tentunya memberikan kepuasan yang maksimal dalam kegiatan jual-beli brand lokal dan UMKM.
Dengan menjadikan e-commerce sebagai strategi penjualan, para pejual brand lokal dan UMKM merasakan jangkauan pasar yang lebih luas karena produk yang dimiliki dapat diakses oleh basis konsumen online kapanpun dan dimanapun mereka berada.
Teknologi dan fitur yang dihadirkan oleh e-commerce juga membantu untuk meminimalisir biaya operasional dan mempermudah pengelolaan transaksi serta pengiriman.
Di tengah persaingan sengit para e-commerce dalam menciptakan ruang bagi penjual untuk meningkatkan bisnis mereka, paparan survei IPSOS bertajuk 'Understanding the Potentiality in E-Commerce Seller' menyatakan bahwa keunggulan platform e-commerce yang mereka pilih dipengaruhi oleh beberapa aspek.
Salah satunya, para penjual mengaku bahwa promosi dan kampanye tematik menjadi fitur yang paling sering dimanfaatkan dan membawa pengaruh yang sangat besar terutama dalam mendukung peningkatan penjualan bagi para penjual brand lokal dan UMKM.
Hal ini terlihat dalam riset ini, di mana Shopee (65%) diasosiasikan sebagai e-commerce yang paling memberikan omzet terbesar bagi bisnis penjual brand lokal dan UMKM, berada di atas Tokopedia (16%), TikTok Shop (9%), serta Lazada (6%).
Lebih dari itu, berdasarkan pilihan penjual, Shopee (59%) juga menjadi e-commerce di urutan pertama yang paling memberikan keuntungan terbanyak bagi bisnis mereka, diikuti oleh Tokopedia (20%) di urutan kedua, dan TikTok Shop (8%), dan Lazada (7%).
Fitur interaktif live streaming yang semakin diminati oleh konsumen turut menjadi aspek penting bagi para penjual dalam memilih e-commerce favorit mereka.
Kini konsumen lebih menyukai cara belanja yang interaktif ini karena mereka dapat melihat maupun bertanya mengenai produk yang ingin dibeli secara langsung.
Hal ini turut menjadikan live streaming sebagai strategi penting yang diadaptasi oleh penjual dalam menjawab permintaan dari para konsumen nya.
Temuan ini sejalan dengan survei IPSOS yang berjudul 'Tren Live Streaming E-commerce bagi Penjual', dimana Shopee Live menjadi fitur live streaming yang paling sering digunakan oleh penjual brand lokal dan UMKM.
Secara persentase, 72% penjual memilih Shopee Live, berbanding jauh dibandingkan dengan pesaing terdekatnya TikTok Live (26%).
Hal ini juga sejalan dengan indikator Market Share, di mana Shopee Live (82%) juga menjadi platform yang paling banyak dipilih untuk kebutuhan penjualan para penjual brand lokal dan UMKM, jauh melampaui pesaing terdekatnya TikTok Live yang hanya sebesar 18%.
Dengan begitu, dapat disimpulkan bahwa Shopee masih mempertahankan posisi sebagai e-commerce pilihan masyarakat Indonesia dari tahun ke tahun.
(inh)