Kementerian Perencanaan Pembangunan Nasional/Badan Perencanaan Pembangunan Nasional (PPN/Bappenas) blak-blakan soal perencanaan anggaran untuk Program Makan Bergizi Gratis (MBG) yang akan dilaksanakan pemerintahan Prabowo-Gibran.
Mereka melalui Deputi Bidang Pendanaan Pembangunan Kementerian PPN/Bappenas Scenaider Clasein Hasudungan Siahaan memastikan anggaran program itu tidak menambah beban defisit Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) 2025.
Anggaran juga tidak akan dicari dari utang
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Pendanaan dari luar negeri? Oh nggak itu ini lagi eksplorasi, tapi most likely adalah dia tidak akan menambah atau memperberat postur defisitnya," kata Scenaider di Gedung DPD RI, Senayan, Jakarta Pusat, Senin (2/9).
Ia mengatakan berdasarkan rencana yang ada, kemungkinan anggaran makan bergizi gratis akan diambilkan dari dana cadangan pendidikan.
"Nggak bakal dari pinjaman. Prinsipnya kita akan membiayai pinjaman kegiatannya bisa men-generate income revenue. Masih kita perkirakan bukan dari pinjaman luar negeri lah. Kalau below the line kan selama ini ada anggaran di LPDP, ada di cadangan pendidikan. Mungkin bu menkeu mau masuk, realokasi ke situ. Let's see ya," jelasnya.
Pemerintahan Prabowo-Gibran berjanji akan melaksanakan Program Makan Bergizi Gratis. Program rencananya menyasar ke sekolah dan pesantren dengan target penerima 15,42 juta jiwa yang meliputi, anak sekolah, santri, ibu hamil dan menyusui, serta balita.
"Highlight program pertama, memberikan makanan bergizi sehat di sekolah dan pesantren serta bantuan gizi untuk balita, ibu hamil dan anak balita dengan sasaran 15,42 juta jiwa di 514 kabupaten/kota. Ini merupakan quick wins," ujarnya.