Stok Beras Tipis, Badan Pangan Beri Pesan Khusus ke Tim Prabowo

CNN Indonesia
Rabu, 04 Sep 2024 12:16 WIB
Badan Pangan Nasional (Bapanas) meminta tim presiden terpilih 2024-2029 Prabowo Subianto menjaga kebutuhan beras, terutama jelang Pilkada 2024.
Badan Pangan Nasional (Bapanas) meminta tim presiden terpilih 2024-2029 Prabowo Subianto menjaga kebutuhan beras, terutama jelang Pilkada 2024. (CNN Indonesia/Adi Maulana Ibrahim).
Jakarta, CNN Indonesia --

Badan Pangan Nasional (Bapanas) meminta tim presiden terpilih 2024-2029 Prabowo Subianto menjaga kebutuhan beras, terutama jelang Pilkada 2024.

Kepala Bapanas Arief Prasetyo Adi mengatakan sekarang adalah momen yang pas untuk menjaga cadangan pangan pemerintah (CPP), terutama beras. Ia menyebut tiga bulan terakhir di 2024 dan dua bulan awal di 2025 adalah waktu yang krusial.

"Mohon maaf nanti 27 November (2024) itu menjadi sangat kritikal, biasanya peningkatan kebutuhan beras jerang Pilkada itu sangat tinggi. Apalagi pada waktu produksi tiga bulan terakhir di akhir tahun ditambah dua bulan di awal tahun," kata Arief dalam Rapat Dengar Pendapat (RDP) dengan Komisi IV DPR RI di Jakarta, Rabu (4/9).

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Dari awal kami sudah sampaikan, termasuk kepada tim presiden terpilih (tim Prabowo) bahwa jangan sampai nanti pada saat pergantian pimpinan negara di Oktober, kemudian November, Desember (2024), Januari, Februari (2025) ini critical time," tegasnya.

Arief mengungkapkan saat ini stok CPP beras di Perum Bulog belum sesuai harapan. Ia mengatakan setidaknya pemerintah harus punya stok yang cukup, yakni sekitar 2 juta ton.

Ia juga menjelaskan hal itu kepada Wakil Ketua Komisi IV DPR RI Budisatrio Djiwandono yang hadir dalam RDP. Budi yang merupakan keponakan Prabowo juga menjadi anggota Tim Sinkronisasi Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka.

"Stok (CPP beras di Bulog) hari ini hanya 1,3 juta ton, Pak Budi (Djiwandono)," ungkap Arief.

"Nomor satu pengadaan (CPP beras) pasti dalam negeri pak, tapi pada saat dalam negeri itu tidak bisa kita ambil karena akan mendorong naiknya harga beras di dalam negeri. Maka kita dengan sangat terpaksa pengadaan luar negeri (impor)," tambahnya soal rencana penyerapan beras.

[Gambas:Video CNN]



(skt/agt)
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER