Pengamat Was-was RI Kena Apes Kalau Donald Trump Jadi Presiden AS

CNN Indonesia
Jumat, 13 Sep 2024 13:50 WIB
CELIOS mengingatkan ekonomi Indonesia terganggu jika Donald Trump menang Pilpres AS karena perang dagang dengan China kembali panas.
CELIOS mengingatkan ekonomi Indonesia terganggu jika Donald Trump menang Pilpres AS karena perang dagang dengan China kembali panas. (Foto: REUTERS/Brian Snyder)
Jakarta, CNN Indonesia --

Center of Economic and Law Studies (CELIOS) mewanti-wanti ekonomi Indonesia akan terkena imbas negatif jika Donald Trump terpilih sebagai presiden Amerika Serikat (AS).

Direktur Eksekutif CELIOS Bhima Yudhistira mengatakan jika Donald Trump terpilih, maka eskalasi perang dagang AS-China bakal meningkat.

Bhima mengatakan perang dagang kedua negara itu akan berpengaruh ke Tanah Air karena akan sulit melakukan ekspor komoditas dan bahan baku ke China. Pasalnya, China membatasi produksinya.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Perlu diwaspadai apabila Donald Trump terpilih menjadi presiden tentunya ada eskalasi perang dagang dan ini memperburuk pendapatan (RI) yang basisnya ekspor komoditas, bahan baku, ke Tiongkok," katanya Diskusi Publik 10 Lubang Fiskal Warisan Joko Widodo, Kamis (12/9).

"Karena China terhambat kenaikan tarif produk impor di AS, maka pelaku usaha China akan mengurangi permintaan bahan baku dari Indonesia," imbuhnya.

Bhima juga menilai Indonesia tidak diuntungkan dari relokasi perusahaan-perusahaan besar AS akan merelokasi pabriknya dari China imbas perang dagang karena lebih memilih Vietnam. Vietnam dinilai lebih siap dari sisi daya saing hingga energi terbarukan.

"Jadi banyak perusahaan Amerika, Eropa, memindahkan ke Vietnam, otomotif ke Thailand, sebagian bahkan semikonduktor ke Malaysia bukan Indonesia," katanya.

Perang dagang China-AS diketahui bermula sejak 2018. Trump yang saat itu menjabat sebagai Presiden AS kesal dengan neraca perdagangan negaranya yang selalu tercatat defisit dengan China. Ia pun mengambil langkah proteksionisme untuk memperbaiki neraca perdagangan AS.

Trump menaikkan bea masuk impor panel surya dan mesin cuci, masing-masing menjadi 30 persen dan 20 persen.

Tak tinggal diam, China pun membalas AS dengan menaikkan tarif produk daging babi dan skrap aluminium mencapai 25 persen dan Beijing memberlakukan tarif 15 persen untuk 120 komoditas AS.

Sejak saat itu, tepatnya 22 Januari 2018, perang dagang dua raksasa pun dimulai.

[Gambas:Video CNN]

(fby/pta)
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER