2 Bisnis Raup Cuan di Tengah Tingginya Angka Cerai di China

CNN Indonesia
Selasa, 24 Sep 2024 12:21 WIB
Sejumlah bisnis meraup cuan di tengah tingginya angka perceraian di China.
Sejumlah bisnis meraup cuan di tengah tingginya angka perceraian di China. Ilustrasi. (iStockphoto/Daniel Tadevosyan).
Jakarta, CNN Indonesia --

Sejumlah bisnis meraup cuan di tengah tingginya angka perceraian di China.

Dilansir CNN, angka perceraian China melonjak selama beberapa tahun terakhir dengan menembus 4,7 juta kasus pada 2019, empat kali lipat dibandingkan dua dekade sebelumnya.

Sebaliknya, angka pernikahan merosot dari tahun ke tahun. Pada 2022, angka pernikahan di bawah 7 juta, jauh di bawah periode 2013 yang masih di kisaran 13 juta.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Tan Mengmeng yang berprofesi menjadi fotografer melihat peluang bisnis baru di tengah fenomena tersebut.

Tan, yang memiliki studio foto di Henan, kini menawarkan jasa fotografi perceraian untuk pasangan yang ingin mengabadikan momen perpisahan mereka.

"Ini bisnis yang baik. Kebahagiaan dan kesedihan sama-sama layak untuk dicatat," ujar Tan.

Peneliti Senior Universitas Victoria di Australia, Peng Xiujian, yang mempelajari tren demografis di Tiongkok, mengaitkan penurunan pernikahan dengan faktor ekonomi dan sosial, termasuk lingkungan kerja yang penuh tekanan, pasar tenaga kerja yang kompetitif, dan biaya hidup yang tinggi.

"Gagasan untuk tetap bertahan dalam pernikahan yang tidak bahagia 'demi penampilan' atau karena kewajiban sudah mulai hilang," ujarnya.

Selain fotografi, bisnis lain yang muncul di sektor perceraian adalah layanan penghancuran kenang-kenangan pernikahan, yang membantu pasangan menyelesaikan proses emosional mereka.

Para ekonom memperkirakan tren ini akan mendorong lebih banyak bisnis yang terkait perceraian di Negeri Tirai Bambu.

Pemerintah China mencoba membalikkan kenaikan ini dengan memberlakukan undang-undang baru pada 2021 yang mengharuskan pasangan menjalani periode "pendinginan" selama 30 hari sebelum bercerai.

Ini mengakibatkan angka perceraian menurun sementara. Namun, angka perceraian kembali melonjak dengan laju 25 persen pada 2023 dibandingkan tahun sebelumnya.

[Gambas:Video CNN]



(lau/sfr)
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER