4 Tahun usai Restrukturisasi, Aset Pertamina Tumbuh 32 Persen

Pertamina | CNN Indonesia
Jumat, 27 Sep 2024 10:30 WIB
Pertumbuhan aset itu antara lain didukung oleh peningkatan aset tetap, juga perluasan properti minyak dan gas serta panas bumi yang dikelola Pertamina Group.
Ilustrasi. (Foto: Dok. Pertamina)
Jakarta, CNN Indonesia --

Usai restrukturisasi organisasi dan bisnis yang dilakukan pada tahun 2020 hingga akhir 2023, aset Pertamina tercatat bertumbuh sebesar 32 persen menjadi US$91,1 miliar atau setara Rp1.390 triliun.

Vice President Corporate Communication PT Pertamina (Persero), Fadjar Djoko Santoso mengatakan bahwa pertumbuhan aset itu antara lain didukung oleh peningkatan aset tetap, juga perluasan properti minyak dan gas serta panas bumi yang dikelola Pertamina Group.

Fadjar berharap, peningkatan aset ini dapat terus bertumbuh seiring kenaikan operasional Pertamina di masa mendatang.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Sejak restrukturisasi organisasi, kinerja keuangan dan operasional di seluruh lini baik holding dan subholding semakin solid dan andal sehingga mendorong pertumbuhan aset perusahaan," ujar Fadjar.

Laporan Tahunan Pertamina pada 2023 mencatatkan aset Pertamina secara historis pada 2020 sebesar US$69,14 miliar, yang bertumbuh menjadi US$78,05 miliar pada 2021. Jumlah aset itu kembali naik menjadi US$87,8 miliar pada 2022, hingga pada akhir 2023 mencapai US$91,1 miliar atau setara Rp1.390 triliun.

Fadjar menyatakan, Pertamina masih akan terus menjalankan program Cost Optimization di seluruh Pertamina Grup untuk mempertahankan kinerja yang gesit dan efisien, juga optimalisasi aset yang dinilai penting dalam meningkatkan pendapatan dan laba.

"Pertamina akan terus melakukan optimalisasi aset dan operational excellence untuk mendorong kinerja positif Perusahaan secara berkelanjutan," kata Fadjar.

(rea/rir)


[Gambas:Video CNN]
TOPIK TERKAIT
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER