Wamentan Usul Pupuk Indonesia dan Bulog di Bawah Kementan

CNN Indonesia
Sabtu, 28 Sep 2024 10:05 WIB
Wakil Menteri Pertanian (Wamentan) Sudaryono mengusulkan PT Pupuk Indonesia dan Bulog berada di bawah Kementerian Pertanian (Kementan).
Wakil Menteri Pertanian (Wamentan) Sudaryono mengusulkan PT Pupuk Indonesia dan Bulog berada di bawah Kementerian Pertanian (Kementan). (CNN Indonesia/ Feby Febrina).
Jakarta, CNN Indonesia --

Wakil Menteri Pertanian (Wamentan) Sudaryono mengusulkan PT Pupuk Indonesia dan Bulog berada di bawah Kementerian Pertanian (Kementan).

Menurutnya, hal ini diperlukan guna memudahkan koordinasi dalam rangka mengakselerasi pembangunan pertanian nasional.

Sudaryono menjelaskan usulan itu tidak mengubah organisasi perusahaan plat merah tersebut. Hanya saja, Kementan perlu menjadi leading sector pangan, mulai dari hulu hingga ke hilir.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Pasalnya, kata dia, selama ini lembaga-lembaga di bidang pangan terkesan berjalan sendiri-sendiri.

"Karena selama ini pupuknya yang ngurus Menteri BUMN, perdagangan pupuknya Menteri Perdagangan. Kemudian si petani yang ngurus pertanian. Begitu panen Bulog punya BUMN lagi. Kita tidak bisa perintah Bulog untuk menyerap hasil panen petani," jelas Sudaryono melalui keterangan resmi, Jumat (27/9).

Ia mengungkapkan usulan tersebut rencananya bakal diajukan melalui Peraturan Presiden (Perpres) terkait pengelolaan pertanian yang akan dilakukan pada tahun depan.

Melalui perpres tersebut, diharapkan dapat meningkatkan produksi dan produktivitas pertanian nasional. Sementara di hilir, stabilitas harga dan pasokan pangan dapat terjaga dengan baik.

"Tahun depan kita coba mengajukan Peraturan Presiden di mana nanti Pupuk Indonesia, termasuk Bulog dan Kementerian Pertanian menjadi satu (perintah di bawah Kementan)," ujar Sudaryono.

Ia juga berharap pupuk Indonesia sebagai perusahaan negara tidak hanya mencari keuntungan saja. Tetapi juga bertanggung jawab dalam menggenjot produktivitas pertanian nasional.

Apalagi, alokasi kuota pupuk subsidi di 2024 telah ditambah dari 4,7 juta ton menjadi 9,55 juta ton. Sehingga, hal ini akan memberikan rasa optimistis dalam mewujudkan swasembada pangan.

"Tanggung jawab Pupuk Indonesia tidak hanya cari untung, tapi bagaimana juga tanggung jawab produktivitas pertanian kita naik," ucap Sudaryono.

[Gambas:Video CNN]



(mrh/sfr)
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER