Badan Gizi Klarifikasi Adik Prabowo soal Makan Gratis Dua Kali Sehari

CNN Indonesia
Selasa, 08 Okt 2024 14:08 WIB
Badan Gizi menjelaskan maksud makan bergizi gratis diberikan 2 kali sehari adalah anak PAUD dan SD diberi saat pagi, sementara SMP dan SMA siang.
Badan Gizi menjelaskan maksud makan bergizi gratis diberikan 2 kali sehari adalah anak PAUD dan SD diberi saat pagi, sementara SMP dan SMA siang. (Foto: CNN Indonesia/Sakti Darma Abhiyoso)
Jakarta, CNN Indonesia --

Badan Gizi Nasional mengklarifikasi pernyataan adik Presiden Terpilih Prabowo Subianto, yakni Hashim Djojohadikusumo, soal makan bergizi gratis ditambah menjadi dua kali sehari.

Kepala Badan Gizi Nasional Dadan Hindayana menegaskan dua kali sehari yang dimaksud adalah pembagian makan gratisnya. Namun, setiap anak sekolah hanya mendapatkan satu porsi makan gratis per hari.

"Iya (dapatnya sekali). Kita memenuhi sepertiga kebutuhan kalori anak setiap hari, sementara ini," kata Dadan selepas BNI Investor Daily Summit 2024 di JCC Senayan, Jakarta Pusat, Selasa (8/10).

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Jadi gini, pada prinsipnya anak PAUD sama anak SD itu makan pagi karena makannya jam 8, sama anak SD lainnya makan jam 9.30. Anak SMP dan SMA makannya siang," jelasnya.

Dadan menegaskan target pemerintahan Prabowo adalah makan gratis untuk anak sekolah. Kemudian, program ini bakal menyasar ibu hamil, ibu menyusui, hingga balita.

Akan tetapi, Badan Gizi masih perlu mendata langsung ke lapangan. Dadan menyebut pemerintah tak bisa memakai data sekunder untuk memberikan makan gratis kepada ibu hamil, ibu menyusui, dan balita.

"Program makan bergizi yang akan dilaksanakan Badan Gizi Nasional dilakukan secara terpusat dan terkendali. Jadi, uang itu akan masuk dari negara ke Badan Gizi dan akan langsung disalurkan ke satuan pelayanan. Satuan pelayanan melayani 3.000 anak, basisnya adalah sekolah dulu karena penentuan 3.000 anak akan lebih mudah ditentukan melalui sekolah," tuturnya.

"Nanti, begitu ada manajer yang turun ke satuan pelayanan, baru kami akan survei lebih detail berapa ibu hamil, ibu menyusui, dan anak balita yang berada di daerah tersebut. Kami enggak bisa menggunakan data sekunder karena data itu sangat dinamis," sambung Dadan.

Dadan menegaskan Badan Gizi Nasional menargetkan sekitar 30 ribu satuan pelayanan. Ia mematok 30 ribu satuan pelayanan itu bakal terbentuk paling telat pada 2027 mendatang.

Ia menjelaskan satuan pelayanan beda dengan dapur umum. Ini bukan hanya tempat memasak makanan, melainkan offtaker dari produk pertanian lokal.

"Pegawai Badan Gizi 3 orang per satuan pelayanan. Itu artinya akan ada 90 ribu (pegawai Badan Gizi di 30 ribu satuan pelayanan)," jelas Dadan.

"Di daerahnya yang masak-masak itu tergantung dari alat masak. Kalau alat masak tradisional itu butuh kurang lebih 45 orang-46 orang (per satuan pelayanan). Kalau asumsi tradisional, maka nanti akan ada peluang kerja baru 1,5 juta (orang) karena itu pegawai lokal, ibu-ibu, anak remaja, bapak-bapak," tandasnya.

Sebelumnya, Hashim membuka peluang rencana pemberian dua kali makan gratis dalam sehari, yakni pagi dan siang hari.

Adik Prabowo menilai pemberian makan gratis satu kali dirasa tidak cukup.

"Di sini saya mau luruskan ada sebagian masyarakat merasa ini makan siang gratis. Ini bukan makan siang gratis, ini makan gratis dua kali sehari, pagi dan siang," kata Hashim dalam Diskusi Ekonomi bersama Pengusaha Internasional Senior di Menara Kadin, Jakarta Selatan, Senin (7/10).

[Gambas:Video CNN]

(skt/pta)
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER