Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) menguat 25,02 poin atau plus 0,32 persen ke level 7.760 pada perdagangan pekan lalu. Investor asing mencatat beli bersih (net buy) Rp287 miliar selama sepekan.
Sepekan lalu, indeks saham menguat lima kali. Performa indeks saham secara total tumbuh 3,18 persen pada pekan kemarin.
Sekretaris Perusahaan Bursa Efek Indonesia (BEI) Kautsar Primadi Nurahmad menyebut penurunan terjadi pada rata-rata nilai transaksi harian bursa sebesar 1,37 persen dari sebelumnya Rp11,08 triliun menjadi Rp10,92 triliun.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Sedangkan rata-rata volume transaksi harian bursa naik 1,08 persen dari 23,10 miliar saham menjadi 23,35 miliar saham pada pekan lalu.
Frekuensi transaksi harian bursa selama sepekan turut tumbuh hingga 6,7 persen. Rata-ratanya naik dari 1,18 juta kali transaksi ke 1,26 juta kali transaksi.
"Peningkatan juga dialami oleh kapitalisasi pasar Bursa sebesar 3,47 persen menjadi Rp12.967 triliun dari Rp12.532 triliun pada pekan sebelumnya," kata Kautsar, seperti dikutip dari situs IDX, Jumat (18/10).
Pengamat Pasar Modal Riska Afriani memprediksi gerak IHSG pekan ini dalam kecenderungan menguat pasca pelantikan Presiden Prabowo Subianto dan Wakil Presiden Gibran Rakabuming Raka. Ia memperkirakan indeks bergerak di rentang support 7.718 dan resistance 7.850.
"Saya melihat pelaku pasar menyambut baik pemerintahan yang baru dan turut optimis. Hal tersebut terlihat dari net buy asing sebesar Rp841 miliar pada pekan sebelumnya," katanya kepada CNNIndonesia.com, Minggu (20/10).
Tak hanya itu, Riska melihat indeks juga dipengaruhi oleh kebijakan Bank Indonesia (BI) yang menahan suku bunga di enam persen pada Oktober ini. Dengan suku bunga yang rendah, sambungnya, bunga pinjaman juga akan ikut turun dan memacu belanja konsumen serta investasi.
Sementara dari luar negeri, Riska mengatakan indeks juga dipengaruhi kebijakan suku bunga bank sentral AS The Fed yang memangkas suku bunga acuan sebesar 50 bps menjadi 4,75 persen - 5 persen pada September.
"Hal ini kembali menimbulkan optimisme ke market, mengingat pemangkasan 50 bps lebih besar dibandingkan ekspektasi pasar yang hanya 25 bps," imbuhnya.
Ada tiga sektor yang direkomendasikan. Pertama, perbankan dengan saham yang disarankan adalah BBCA, BBRI, dan BBNI.
Sektor kedua, pertambangan dengan saham ANTM, PTBA, dan TINS.
Lalu ketiga, sektor properti dengan pilihan saham BSDE, SMRA, dan CTRA.
Sementara itu, Head of Customer Literation and Education dari Kiwoom Sekuritas Indonesia Oktavianus Audi memperkirakan IHSG bergerak terbatas cenderung menguat dalam rentang level support 7.665 dan resistance 7.923 dengan indikator MACD masih menunjukkan penguatan tren.
Sentimen dari rilis kinerja kuartal ketiga, sambung Audi, masih akan menjadi penggerak IHSG. Selain itu, pelemahan harga komoditas di tengah permintaan yang melambat dari China akan menjadi sentimen negatif untuk emiten energi.
"Investor dapat menahan terlebih dahulu di tengah penantian rilis kinerja kuartal ketiga dan konfirmasi penguatan IHSG pekan depan jika berhasil bergerak ke atas 7.800," imbuhnya.
Ia mengatakan ada dua saham yang bisa dikoleksi sepekan ke depan. Pertama, ACES yang diyakini bisa bergerak di level 885-1.040.
Kedua, Audi menyarankan saham SSIA yang naik 3,25 persen pada penutupan pekan kemarin. Ia memprediksi SSIA bisa melesat sampai posisi 1.430.